Sesuai namanya, Rich yang dibentuk pada November 2012 di Jakarta ini memang menyerap ide-ide musikal dari banyak band. Sebutlah di antaranya seperti Alter Bridge, Metallica, Dream Theater, Avenged Sevenfold, Red Hot Chili Peppers, Rage Against the Machine, Linkin Park dan banyak lagi. Semua itu lantas mereka lebur ke musik Rich, yang kini sudah bisa didengarkan lewat album mini (EP) bertajuk “#1” yang dirilis September 2016 lalu.

Kelahiran Rich sendiri diawali oleh pertemanan Badgo (gitar), Ferdom (dram), Baling dan Rici yang kebetulan satu tongkrongan. Mereka sepakat membentuk band dan memiilih ajlur rock alternatif sebagai kiblatnya. Tapi, singkatnya, formasi itu berubah dengan bergabungnya Balank (bass) dan Caur (vokal). Rici mengundurkan diri setelah sempat menjalani cukup banyak jadwal manggung, dan lalu digantikan Caur yang terjaring dari proses audisi. Formasi inilah yang kemudian masuk dapur rekaman untuk menggarap materi-materi lagu album “#1”.

Berikut sedikit obrolan dengan pihak Rich:

Jelaskan proses penggarapan EP “#1”, pengalaman apa yang menarik saat menjalani proses tersebut?

Sangat banyak pengalaman kami. Dari segi waktu, setiap personel sangat susah, deadline tertunda berkali kali, serta dari segi persiapan mixing dan mastering, agar khalayak tidak kecewa mendengar karya kami.

Deskripsikan konsep musik RICH seperti apa….

Konsep musik kami untuk saat ini masih mengandung genre alternative rock, dan masih banyak yang harus kami kumpulkan untuk pecinta rock….

Jelaskan apa keistimewaan lirik di lagu-lagu “#1”….

Agak sedikit berbeda dibanding konsep lirik-lirik band yang ada di Indonesia. Kami menambahkan kalimat-kalimat kritis yang berbau orasi dari sang vokalis untuk dinyanyikan. Keistimewaannya, penuh kritikan, baik dalam aspek universal dan pribadi kami sendiri. Seperti sosial misalnya, di saat ada satu kaum yang termarjinalkan oleh sistem busuk yang menguntungkan diri sendiri, lalu terintimadasi oleh aturan ‘raja’, dan tentang introspeksi diri dalam bersikap, berbicara dan menghadapi persoalan.

Dari EP tersebut, lagu apa saja yang paling membanggakan dari segi kualitas musikalitas?

“Munafik” dan “Filosofi Mimpi”. Dari segi lagu, “Munafik” banyak memuat unsur berkualitas seperti tone, kord metal rock, rap, serta lirik-liriknya. Di “Filosofi Mimpi”, mencerminkan bahwa kami mempunyai satu tujuan yang sama dan harus menjadi teamwork, tidak perduli apa kata mereka tentang kami, karena kami punya mimpi, bukan (hanya) dalam khayalan mimpi, tapi di sini kami menunjukkan kenyataan bagaimana kami berdikari dari satu pondasi ke pondasi lain.