Sejak diresmikan terbentuk pada 2 Januari 2016 lalu, band punk enerjik asal Bandung ini langsung menggeber membuat karya sendiri. Dengan suntikan inspirasi dari band-band seperti Green Day, Sum 41, Sex Pistols, Nirvana hingga Sublime, Dmaxwell memuntahkan kreativitas musikal mereka, yang kini telah mereka sajikan via kanal Reverbnation dan Soundcloud. Lagu-lagu tersebut, antara lain bertajuk “Bertahan”, “Pengkhianat”, “Here We Go”, “Sorry” dan “Exploded!!!”, nantinya bakal mereka tuangkan dalam format album berisi 14 trek berjudul “Exploded!!!” yang rencananya bakal dirilis pertengahan tahun depan.

“Sejauh ini kami baru menyelesaikan enam lagu rekaman studio yang sudah benar-benar jadi, sisanya tinggal menyusul karena materi-materinya yang lainnya sudah siap tinggal kami proses. Kami tidak akan membuat EP atau album mini. Rencananya kami akan segera release full album, dan sekarang kami sedang mempersiapkan untuk membuat pembuatan video klip pertama, mudah-mudahan sebelum Desember sudah kami rilis,” urai pihak band kepada MUSIKERAS.

Dalam penggarapan lagu-lagunya yang melebur pengaruh punk rock, pop punk hingga hardcore tersebut, Dewo Ramadhan (vokal/gitar), Rendy Renaldi (bass/vokal latar) dan Dedi Setiadi (dram) selalu mengolaborasikan segala inspirasi dan referensi yang mereka miliki.

“Proses kami menciptakan lagu berawal dari inspirasi yang selalu muncul tiba-tiba dari masing-masing personel, lalu kami satukan dan dibuatlah sebuah materi lagu. Tentunya dengan beberapa referensi dan refisi sampai karya yang kami buat benar-benar karya original dari kami. Vokalis kami biasa menulis karya pada dini hari, karena saat dia tidak bisa tidur dia selalu mendapatkan inspirasi baru untuk menciptakan sebuah karya baru.”

Walau terbilang baru, namun Dmaxwell merasa mantap dan percaya diri untuk langsung menggeber lagu karya sendiri. Mereka merasa yakin dan tanpa rasa takut untuk terus berkarir di musik. “Kami tidak akan pernah bosan untuk mengenalkan lagu-lagu ciptaan kami sendiri kepada para pendengar karena dengan usaha yang keras kami yakin akan membuahkan hasil dan kami yakin karya yang kami buat tidak asal-asalan walaupun sederhana tapi bermakna. Ambisi kami untuk memajukan musik-musik Tanah Air yang anti mainstream agar wawasan para pendengar lebih luas lagi. Bahwa banyak karya di pelosok sana yang memiliki keunikan masing-masing, bukan hanya itu-itu saja yang mereka tahu.”

Sejak awal terbentuk, Dmaxwell sudah diperkuat trio Dewo Ramadhan, Rendi Renaldi dan Dedi Setiadi, dan langsung sepakat mengusung punk rock sebagai ‘agama’ utamanya. Saat tampil di depan publik untuk pertama kalinya, yakni pada 6 Maret 2016 di Hardparty di BMS Cimahi, Bandung, Dmaxwell langsung menggeber lagu-lagu ciptaan sendiri dan berhasil menarik antusiasme para penonton. Nama band sendiri diambil dari salah satu judul lagu unit punk, Rancid yang berjudul “Maxwell Murder”, yang artinya “Pembunuh Maxwell”. Namun artian pembunuh di sini, bagi Dmaxwell bukanlah untuk membunuh seseorang, melainkan membunuh rasa ragu, gugup, dan putus asa. Maka dari itu musik yang disajikan Dmaxwell adalah musik energik untuk membawa semangat kepada para pendengarnya. (MK02)

.