Satu lagi band dengan latar belakang selebrasi rock era ‘90an mencoba semakin menggairahkan skena musik-musik independen di Tanah Air. Save Better yang berasal dari Subang, Jawa Barat dan hanya diperkuat dua personel inti, yakni Choqiell (gitar/vokal) dan Ahmad (bass), baru saja merilis album mini perdana bertajuk “Distracted” (LC Production). Karya mereka ini telah diedarkan dalam format digital via berbagai kanal penjualan lagu digital seperti iTunes, Spotify, Deezer, amazon.com, Google play dan lain-lain. Juga ada kemasan fisik (CD) yang dijual dalam jumlah terbatas di seputaran wilayah Subang, Bekasi, Tangerang dan Indramayu. Untuk mempromosikannya, Save Better juga telah meluncurkan video klip untuk singlenya yang berjudul “Mangap”.

Proses rekaman “Distracted” sendiri mereka mulai pada Januari 2017 lalu, dan menghasilkan enam materi lagu. Dua lagu di antaranya, yakni “Mangap” dan “Mati dan Tak Kembali” adalah stok lama yang direkam ulang. Kedua lagu tersebut sudah pernah mereka rekam sebelumnya di studio berbeda, dan telah diikutkan di beberapa album kompilasi seperti “Grunge Oktan Tinggi” (Bandung), “Long Live Grunge Vol1” (Tangerang), “Solo Harmony Grunge” (Solo), “The Rosster Alternative Festival Vol1” (Bandung) dan “Anthem Of Fuckers Vol. 3” (Samarinda).

Tadinya, pihak Save Better mengaku tak ada rencana untuk membuat album. Semata-mata hanya berniat rekaman satu lagu saja, yaitu “Pura-Pura Gila” di studio musik dan publishing LC Production di Subang. Namun tak lama setelah rekaman, mereka mendapat panggilan untuk mengikuti event “Road to Rockin Battle 2017” serta event “Youtube Music Festival” (YMF) di wilayah Subang. Nah, saat audisi YMF, tanpa mereka sadari ada pihak dari sponsor acara yang tertarik pada lagu “Mangap”. Begitu pula saat tampil “Road to Rockin Battle 2017”, di luar dugaan lagu “Mangap” juga menarik perhatian Andi (/rif) dan John Paul Ivan (eks Boomerang) yang menyebut lagu tersebut unik, asik, keren dan menyenangkan. Akhirnya pada awal Februari, Save Better pun dikontrak oleh pihak LC Production untuk merekam album mini. Proses rekaman berlangsung selama sebulan, melewati proses yang cukup rumit dan menguras waktu, tenaga dan pikiran.

Paham alternative rock atau grunge sejak awal memang menjadi fokus utama Save Better dalam mengolah konsep musiknya. Referensinya antara lain dari band-band pengibar grunge/alternative rock/Seattle sound seperti Nirvana, Pearl Jam, Mudhoney, Soundgarden, Silverchair, The Vines dan lain-lainnya.

“Tetapi yang lebih dalam meng-influence kami adalah Nirvana dan Silverchair dan beberapa band grunge lokal Indonesia. Kami ingin memberikan nuansa musik yang mengingatkan kembali pada kejayaan musik ‘90an dengan beberapa ide segar yang kami punya dan memasukkan sedikit unsur musik dari genre lain seperti rock n roll, hardcore hingga metal. Tujuannya agar setiap lagu yang ada di album ini punya warna masing-masing dan menjadikan album ini terdengar beragam dan tidak membosankan, tanpa meninggalkan jati diri kami sebagai band yang mengusung genre grunge,” urai pihak band kepada MUSIKERAS.

Lagu “Mangap” sendiri dipilih menjadi single andalan karena beberapa pertimbangan. Lagu ini yang pertama kali mereka rekam, dan cukup unik, gampang diingat dan setiap orang yang pertama kali mendengarnya konon selalu bisa langsung ikut bernyanyi karena liriknya mudah sekali dihapal. “Lagu ini juga yang sudah terlebih dulu tersebar dan sudah sering kami mainkan di setiap gig sebelum kami merilis album. Lagu ini pula yang membawa berkah buat kami. Bisa dibilang kami lebih cepat dikenal orang karena lagu ini.”

Cikal bakal terbentuknya Save Better dimulai pada 2009 oleh formasi Choqiell, Patik (dram) dan Jacky Brenk (bass), dimana mereka masih memainkan beragam genre rock seperti punkrock, britpop hingga alternative rock. Pada pertengahan 2012, Patik dan Jacky keluar, yang lantas digantikan oleh Ahmad (bass) dan Ucok (dram). Formasi baru ini menandai awal penggunaan nama Save Better dan mulai menetapkan grunge sebagai paham utamanya. Pada akhir 2015, posisi Ucok sempat digantikan oleh Tansu dan menghasilkan single berjudul “Mati Dan Tak Kembali”. Namun Tansu hanya bertahan beberapa bulan, dan ‘memaksa’ Ucok kembali menghuni Save Better. Sayangnya, urusan pekerjaan Ucok membuatnya kembali harus mundur sehingga hanya menyisakan Choqiell dan Ahmad. (MK01)

.