Animisme, totemisme, monoteisme, atheisme, kepercayaan terhadap berhala dan paganisme menjadi pusaran tema lirik yang diteriakkan Straighout lewat “Berhala Paganis”, sebuah lagu yang dipersembahkan unit melodic death metal asal Jakarta tersebut untuk album kompilasi digital “MUSIKERAS CRACKED IT! VOL. 3” yang telah dirilis oleh MUSIKERAS dan LOCKER MEDIA pada 29 September 2017 lalu.

Tapi dari sisi musikal, Straightout menggarap lagu tersebut dengan pendekatan kolaboratif di antara seluruh personel, yaitu Dimas (vokal), Pipinx (gitar), Nyoman (gitar), Ipank (bass) dan Prama (dram) Tiap player melebur ide jadi sebuah lagu dan lirik dengan tema yang telah ditentukan sebelumnya.

“Sedikit coba merangkul album kedua, ‘Forsaken Upon Nemesis’ (2007) dan riff gitar yang bernuansa Swedish, bertema perang dengan perubahan karakter vokal yang lebih low. Penggarapan pra recording diadakan workshop terlebih dahulu agar personel bisa punya bayangan dan ekspetasi untuk mencoba lebih perfect,” urai Pipinx kepada MUSIKERAS.

Dengan adanya proses workshop, ulas Pipinx lebih lanjut, hampir tak ada kesulitan teknis yang signifikan saat mengeksekusi rekamannya. “Hanya saat take vokal, ada perubahan lirik dan hari itu langsung dibuat lirik baru dan saat itu juga take vokal selesai.”

“Berhala Paganis” sendiri merupakan salah satu komposisi berbahaya yang termuat di “Phobia” (Armstretch Records), album yang direkam di Studio Venom Home Of Tone, di kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan pada Februari 2016. “Phobia” sendiri menghadirkan ruang-ruang distorsi yang terdengar sangat apik. Frekuensi setiap instrumen sangat detail dan terdengar saling menunjang kesatuan musik tanpa meninggalkan kesan gahar sebuah band metal. Straight Out menjadi jauh lebih mapan dalam mempersiapkan album ini, sejak memasuki tahap pra produksi hingga mastering selesai. Dari segi kualitas, para personelnya menganggap “Phobia” sebagai album yang sangat memuaskan.

“Penggarapannya dikerjakan lebih profesional, lebih detail dan mengutamakan SDM, hardware dan equipment, skill dan source dari dinamika dan emosi pada saat recording. Dan kerja keras itu pun dihargai (dengan terpilih) menjadi nominasi ‘Best Album 2017’ di Hammersonic Festival.”

Straightout sendiri sudah malang-melintang di panggung cadas Tanah Air semenjak 1998, yang awalnya dimulai di skena hardcore dan punk, yang lantas berevolusi ke ranah death metal. Sejauh ini sudah merilis empat album penuh serta sebuah split CD.

Selain Straighout, album kompilasi digital “MUSIKERAS CRACKED IT! VOL. 3” juga menghadirkan lima band aliran keras lain, yaitu band rock legendaris Grassrock, lantas ada Kelompok Penerbang Roket dan OMNI, unit progressive metal instrumental Dunia serta penganut paham modern rock, JumperFi. Kini, lagu-lagu mereka di album kompilasi tersebut sudah bisa didapatkan di berbagai gerai digital seperti iTunes, Spotify, Joox dan lain-lainnya. (*)

.