Dari sebuah band bernama Republic Independet Politic (R.I.P) yang vakum selama hampir 10 tahun, Al – Fatih lantas dilahirkan sebagai titisan pada awal Mei 2017 lalu, dengan konsep musikal yang lebih segar. Dan sejak Oktber 2017 lalu, Al – Fatih telah melampiaskan sebuah album mini (EP) bertajuk “In My Soul”, dimana mereka melebur pengaruh rock, metal, funk dan alternatif menjadi satu kesatuan.

Proses penggarapan rekaman “In My Soul” dilakukan Achmad Arief (vokal), Diki Prasasti (gitar), Anton Dwi Prayitno (gitar), Fitra Ramadhan (bass) dan Muhamad Arif Pradiepta Akmal (dram) di NM Studio, Karawaci, Tangerang selama dua hari, tepatnya pada 14-15 Oktober 2017 dan secara keseluruhan hanya menghabiskan tiga shift. Pengeksekusiannya dibantu oleh operator Boby Symphobia. Sementara untuk proses penataan suara (mixing) dan pelarasan (mastering) dirampungkan di DK Studio, Karawaci, Tangerang dengan bantuan operator Cepy Seftiadi.

“Kami sangat syukuri dan tidak menyangka, proses rekaman yang begitu lancar dan tidak terburu-buru. Lima lagu hanya menghabiskan tiga shift atau 18 jam,” seru pihak band kepada MUSIKERAS.

Komposisi dan karakter lagu-lagu di Al – Fatih sendiri, ulas mereka lagi, banyak terinspirasi dari band-band seperti Deftones, Breaking Benjamin, Animal As Leaders, Incubus, Purgatory hingga Funky Kopral yang dikemas rapi namun gahar, dan sarat nuansa rock alternatif. Keseluruhan lagu diolah setelah melakukan proses brainstorming yang berlangsung lancar karena adanya kesamaan selera dan visi bermusik para personelnya.

“Karena pada dasarnya seluruh personel menyukai lagu-lagu alternative rock dan kami memang sudah bersama-sama bermusik sejak 2006, jadi sudah tahu karakter masing-masing. Kesulitannya hanya pada proses recording untuk sesi gitar dan dram, karena dari beberapa lagu pada saat rekaman tempo track banyak yang berubah-ubah.”

Dan selain itu, menurut para personel Al – Fatih, kesulitan mengeksekusi genre yang mereka mainkan ini adalah harus bisa menggiring pendengarnya untuk bisa bernyanyi atau headbang bersama. “Bukan hanya bengong atau diam. Tapi lewat genre ini, kami bisa bereksplor lebih jauh dan dalam saat pembuatan materi lagu karena adanya paduan rock, funk, alternatif serta harmoni metal di dalamnya.”

Realita kehidupan sosial menjadi tema utama Al – Fatih saat menggarap uraian lirik di album “In My Soul” – yang memuat lagu “In My Soul”, “Titik Minimal”, “Negatif Histori”, “Kehancuran Seseorang” dan “Kontraminasi” – dimana mereka banyak menceritakan tentang orang-orang yang berbuat salah dan dosa dan ingin kembali bertaubat di jalan yang benar. Keseluruhan lirik digarap oleh Dipta, dramer sekaligus penulis lagu dan pendiri Al – Fatih. Saat ini, album “In My Soul” bisa didengarkan di kanal Soundcloud dan ReverbNation resmi mereka. (Mdy)

.