Kabar baik hari ini datang dari Kota Boyolali, Jawa Tengah. Rencananya, pada 12 Mei 2018 mendatang, di kota berpenduduk lebih dari 900 ribu jiwa tersebut bakal berlangsung pesta rock bertajuk “Volcano Rock Festival” yang bakal menghadirkan dua band keras legendaris, yakni Europe dari Swedia serta wakil dari Tanah Air, God Bless.
Walau di situs resmi Europe belum tercantum jadwal resminya, namun lewat akun Instagram resmi @volcanorockfestival yang berafiliasi dengan @jogjarockartafestival, poster hajatan tersebut sudah ditayangkan sebagai pengumuman resmi. Jika tak ada perubahan, “Volcano Rock Festival” bakal digelar di Stadion Pandanarang, Boyolali.
Kedatangan Europe yang masih dihuni formasi terbaiknya, yakni Joey Tempest (vokal), John Norum (gitar), John Levén (bass), Mic Michaeli (kibord) dan Ian Haugland (dram) tersebut merupakan bagian dari rangkaian tur dunia untuk mempromosikan album terbaru mereka, “Walk The Earth” yang telah dirilis sejak 20 Oktober 2017 lalu via label Hell & Back Recordings/Silver Lining Music. Europe akan mampir di Boyolali sebelum melanjutkan perjalanan turnya ke beberapa kota di Australia.
Bagi Europe, “Walk The Earth” merupakan album yang sangat megah dalam urusan sound. Mereka menggarapnya di studio rekaman legendaris Abbey Road, di London bersama produser pemenang Grammy Awards, Dave Cobb.
“Kami sangat semangat dengan album baru ini,” seru Ian Haugland, seperti yang dikutip dari Kaaos TV. “Kali ini (musiknya) jauh lebih bagus dibanding (album sebelumnya) ‘War Of Kings’. Saat kami masuk studio kami tahu datang dengan segudang ide-ide lagu yang bagus, dan pada saat rekaman album selesai kami bahkan semakin merasakan kekuatannya. Kami telah mengerek lagu-lagunya ke level yang lebih tinggi. (Di album ini) Banyak sekali pengaruh rock ‘70an. Saya pikir kalian bisa mendengarkan pengaruh-pengaruh dari David Bowie, Led Zeppelin, Black Sabbath dan Deep Purple dengan jelas – band-band yang kami dengarkan saat tumbuh remaja. Album yang sangat fokus dan sangat berkarakter analog. Kami sangat menyukainya!”
Formasi Europe sendiri saat ini masih dihuni para musisi yang juga terlibat di penggarapan “The Final Countdown”, album tersukses mereka secara komersil, yang telah melejitkan nama Europe di kancah rock dunia. Album studio ketiga yang digarap bersama produser Kevin Elson pada periode September 1985 hingga Maret 1986 tersebut kini telah terjual sebanyak lebih dari 15 juta keping di seluruh dunia.
Tiga puluh tahun kemudian, Europe menggelar konser istimewa di The Roundhouse di London, Inggris pada 12 November 2016 lalu untuk peryakan tiga dekade album “The Final Countdown” dan mengabadikannya ke dalam format DVD. Perekaman konser yang dieksekusi oleh Patric Ullaeus dari rEvolver Film Company AB tersebut bertitel “The Final Countdown 30th Anniversary Show – Live At The Roundhouse” tersebut dirilis secara global pada 21 Juli 2017 lalu.
Setelah “The Final Countdown”, Europe selanjutnya masih merilis dua album studio yang juga sukses di skala internasional, yakni “Out of This World” (1988) dan “Prisoners in Paradise” (1991) yang menampilkan gitaris Kee Marcello (menggantikan John Norum yang mengundurkan diri pada November 1986), lalu vakum setelah merampungkan tur pada 1992. Pada Oktober 2003, Europe resmi reuni dengan formasi John Norum hingga hari ini.
Sejauh ini, Europe yang terbentuk pada 1979 silam tercatat telah mencetak angka penjualan seluruh albumnya sebanyak lebih dari 25 juta keping di seluruh dunia. Pada 8 Februari 2018 lalu, Europe berhasil memenangkan penghargaan di Swedish Grammis Awards untuk kategori “Best Hard Rock/Metal”, mengalahkan Arch Enemy, H.E.A.T., The Night Flight Orchestra dan Vampire. (MK03)
Kredit foto: Brian Cannon (Europe)
.
Leave a Reply