Seorang laki-laki sejati harus berdiri tegak saat menghadapi suatu masalah, apa pun, tanpa kenal takut. Itulah inti lirik yang diteriakkan S.L.A.G., sebuah unit rock n’ roll bentukan awal Januari 2018 asal Jakarta, lewat single debutnya yang bertajuk “Mamen”. Lagu tersebut kini sudah bisa didapatkan, atau didengar via berbagai gerai digital seperti Spotify, Joox, iTunes dan sebagainya.

“Mamen” diproduseri oleh S.L.A.G sendiri, yang berawal dari jamming di Studio Palu, milik gitaris dan produser Pay Siburian (BIP, eks Slank). Di sini terlihat jelas kebebasan bermusik para personil S.L.A.G., yakni Dwi Juni Indra Sabil (vokal), Trie Harma (bass), Yudhi Setiawan (gitar) dan Ndoz (dram), yang mengeksplorasi rock ‘90an saat alternative rock dan grunge berkibar di kancah rock dunia.

Tapi di luar itu, ada spesifikasi dari konsep musik S.L.A.G. yang sedikit berbeda, dimana mereka memadukan elemen vintage dengan sound modern. “Beat dan licks yang kami mainkan sangat bernuansa vintage tapi dibalut dengan sound gitar terkini. Penggabungan antara Foo Fighters dan Jack White (The White Strips). Banyak ornamen musik hingga sound yang terpengaruh dari dua band tersebut,” ulas pihak band kepada MUSIKERAS.

Kelahiran S.L.A.G – yang namanya merupakan singkatan dari kalimat ‘speak like a gentlemen’ – sebenarnya menyatukan latar belakang aliran musik yang berbeda-beda. Ndoz selama ini memainkan musik reggae, Yudhi dengan jazz dan blues, Trie dengan Brit-pop sementara Sabil sangat rock n’ roll. Namun ketika bahasan menyentuh ranah rock, mereka punya bahasa dan pemahaman yang sama.

Setelah single “Mamen”, S.L.A.G. yang merupakan reinkarnasi dari band bernama The SAHH rencananya bakal meluncurkan album mini pada April 2018 mendatang. Saat ini, penggarapan rekamannya sedang dirampungkan di Studio Palu, Jakarta. (Mdy/MK02)

.