Setelah menjalani masa beristirahat yang cukup lama, kini Lamb Of God sepertinya siap untuk kembali melumerkan panggung-panggung metal di seluruh dunia. Diawali dengan pengumuman bahwa mereka bakal menjadi band pendamping tur perpisahan Slayer yang direncanakan berlangsung mulai 10 Mei hingga 26 Agustus 2018. Lalu kini, unit cadas asal Richmond, Virginia AS tersebut siap merayakan 20 tahun perjalanan karirnya dengan merilis “Legion: XX”, sebuah album yang memuat lagu-lagu daur ulang milik band-band yang banyak memberi pengaruh terhadap eksplorasi musikal Lamb of God.

Namun, untuk “Legion: XX” yang rencananya diluncurkan pada 18 Mei 2018 mendatang via Epic Records tersebut, John Campbell (bass), Chris Adler (dram), Randy Blythe (vokal), Mark Morton (gitar) dan Willie Adler (gitar) tidak akan mengatasnamakan Lamb Of God. Melainkan bakal mengibarkan Burn the Priest, nama yang mereka gunakan saat terbentuk pertama kali pada 1994 silam. Sebelum mengubahnya menjadi Lamb Of God, band ini sempet merilis album self-titled pada 1999.

“Legion: XX” yang diproduseri Josh Wilbur (Gojira, All That Remains) dipadati 10 komposisi keras, dimana Burn the Priest mengintepretasi lagu-lagu milik Stormtroopers of Death, Bad Brains, Melvins, Ministry, Agnostic Front hingga Cro-Mags, menyatukan berbagai sub-genre seperti classic punk, hardcore, crossover dan noise.

Menurut gitaris Mark Morton, album tersebut sangat mencerminkan masa-masa pencarian jati diri Burn The Priest – dan Lamb Of God tentunya – secara musikal, yang terbentuk di saat grunge dan alternative rock tengah mendominasi skena musik rock dunia.

Saat itu, formasinya diperkuat oleh Mark Morton, John Campbell, Chris Adler dan gitaris Matt Conner, para mahasiswa Virginia Commonwealth University. Sebelum merekam album debutnya, Mark Morton sempat meninggalkan band tersebut, begitu juga dengan Matt Conner. Posisi Mark lantas digantikan oleh Abe Spear. Usai merekam beberapa demo, Randy Blythe bergabung melengkapi formasi. Pada 1997, Mark Morton kembali memperkuat Burn the Priest dan terlibat di penggarapan album debut band tersebut, yang lantas dirilis via Legion Records. Beberapa saat sebelum mengikat kontrak dengan label Prosthetic Records dan mengganti nama menjadi Lamb Of God, Willie Adler direkrut untuk menggantikan Abe Spear.

Hingga hari ini, Lamb Of God telah merilis delapan album studio, yakni “New American Gospel” (2000), “As the Palaces Burn” (2003), “Ashes of the Wake” (2004), “Sacrament” (2006), “Wrath” (2009), “Resolution” (2012) dan “VII: Sturm und Drang” (2015). Pada 18 November 2016 lalu, Lamb Of God sempat pula meluncurkan album mini (EP) berjudul “The Duke” via label Nuclear Blast. (MK03)

Kredit foto: Travis Shinn

.