Setelah menjalani karir selama 25 tahun dan menelurkan 13 album studio, unit rock asal Jakarta, NTRL sepertinya tak memperlihatkan gejala untuk mengendurkan energinya. Mereka tetap produktif. Tiap pergantian tren industri berhasil dilewati dengan terus konsisten berkarya. Bahkan kini, NTRL merayakan tahun perak karir mereka dengan merilis sebuah album istimewa bertajuk “XXV”. Paket karya rekaman ini memuat 26 lagu yang mengombinasikan tujuh lagu baru dan 19 lagu lama yang diaransemen ulang.

“Akhirnya kami bisa punya lagu baru lagi setelah tiga tahun, sekaligus juga memberikan rearrangement terhadap lagu-lagu lama terbaik kami,” ucap vokalis dan bassis NTRL, Bagus via siaran pers resminya. Sekadar informasi, tiga tahun lalu Bagus bersama gitaris Coki dan dramer Eno merilis album “11/12” yang melejitkan lagu bertempo cepat berjudul “Sakit Jiwa”.

Single pertama dari “XXV” berjudul “Zero Toleransi”. Lagu tersebut mencetak karakter anthemik paling mutakhir dari NTRL, yang mengentak lebih tebal dan sangar merangsang naluri untuk melompat, meski temponya dipasang menengah. “Lagu yang nonjok,” seru Coki, “musik dan liriknya menjadi satu kesatuan solid. Soul-nya tight.” 

Lewat single tersebut, NTRL sekali lagi memotret wajah sosial masyarakat kita seraya menyindirkan kemunduran derajatnya ke tingkat binatang. Merebaknya budaya instan sejak media sosial memudahkan segala akses informasi bak serangan meme di musim Pilkada, hoaks tentang bisnis kebencian, silang pendapat, penistaan moral, disinformasi… perilaku nyinyir telah menjadi makanan sehari-hari, yang tentu saja mampu mematikan hati nurani. Karena itulah Bagus berharap agar rasa empati terhadap sesama manusia dapat ditumbuhkan kembali sehabis mendengar “Zero Toleransi”.

Alasan lain dipilihnya lagu tersebut sebagai single pembuka adalah – seperti diungkapkan Eno – supaya enggak terlalu jomplang dengan single album sebelumnya, “Sakit Jiwa”. “Kami pengen kasih lagu yang easy listening tapi juga tetap kencang sebagai jembatan ke album yang baru nanti. Biar masih ada lagu kerasnya. Kami selalu bikin lagu yang akan bikin kami sendiri nyaman memainkannya di atas panggung.”

Proses penggarapan “Zero Toleransi” terbilang spontan, hanya 15 menit setelah Eno – yang menciptakan kord dasarnya dengan gitar – memperdengarkan kepada Bagus dan Coki. Ketiganya lantas langsung membakukan aransemen dan merekamnya dengan metode semi-live pada pertengahan 2017 lalu di Studio Shoemaker di bilangan Cikini, Jakarta Pusat.

“XXV” sendiri bakal diedarkan via label mereka sendiri yang baru, NTRL Records dan akan tersedia pula kemasan rilisan bagi para kolektor berupa box set. Pre-order sudah bisa dimulai tanggal 27 April 2018 melalui platform digital iTunes, Google Play dan Amazon. Sementara single “Zero Toleransi” akan serentak rilis pada tanggal 4 Mei 2018 mendatang.

Lebih jauh tentang album “XXV”, simak obrolan eksklusif MUSIKERAS dengan NTRL yang bakal dimuat di Majalah Digital Musikeras #17, yang bisa diunduh secara gratis di situs ini pada akhir April 2018. (*)

Kredit foto: Robby Suharlim