Walau sejak Oktober 2017 lalu tidak lagi diperkuat gitaris Brian “Mitts” Daniels, namun monster hardcore punk Madball rupanya tak ingin menghentikan energi kreatifnya. Tiga personel yang tersisa, yakni Freddy Cricien (vokal), Jorge “Hoya Roc” Guerra (bass) dan Mike Justian (dram) langsung masuk studio dan menggarap rekaman album terbarunya. Telah dipastikan, karya rekaman bertajuk “For The Cause” tersebut bakal dirilis pada 15 Juni 2018 mendatang via label Nuclear Blast.

“Kami benar-benar merasa sangat bergairah akhirnya bisa menghasilkan ‘For The Cause’,” seru Freddy Cricien via siaran pers resminya. “Album ini, secara akurat menggambarkan visi dan misi band ini… sound kami, ambisi kami, kekurangan-kekurangan kami serta sikap kami!”

“Kami menghadirkan segala macam gaya hardcore di album ini. Terasa seperti kami memiliki sesuatu yang sangat istimewa,” ujar Hoya Roc menimpali.

“For The Cause” digarap Madball dengan bantuan dari Tim Armstrong (Rancid) sebagai produser pendamping, sekaligus terlibat di salah satu lagu di album tersebut. Menurut Freddy lagi, Tim adalah teman lama Madball dan sangat berbakat. Seorang legenda. “Dia mengundang kami untuk rekaman bersamanya dan berlangsung sangat organik. Dia sangat menghargai band kami dan sangat tertarik untuk menjadi bagian dari album kami. Kami merasa sangat tersanjung atas kehadirannya.”

Untuk proses penataan dan pelarasan suara (mixing dan mastering) album “For The Cause”, Madball mempercayakannya pada Tue Madsen (Meshuggah, The Haunted, Sick Of It All) di Antfarm Studios, Denmark. Uniknya, untuk pengisian porsi gitar di album tersebut dieksekusi oleh Matt Henderson, gitaris yang pernah menghuni Madball pada periode 1992 hingga 2000. Selain Tim dan Matt, Madball juga menghadirkan musisi tamu lainnya, yakni rapper dan aktor legendaris Ice-T (Body Count) untuk mengisi suara di komposisi “For The Cause”.

Kelahiran Madball tak lepas dari perjalanan karir Agnostic Front, pionir hardcore punk crossover thrash yang terbentuk sejak awal era ‘80an. Berawal dari keinginan vokalis Roger Miret yang memberi kesempatan kepada adiknya, Freddy Cricien yang baru berusia 12 tahun untuk merasakan menjadi vokalis di konser Agnostic Front. Lalu pada 1988, Madball pun terbentuk dengan Freddy di posisi frontman, dan didukung oleh Roger Miret sendiri di posisi bass, Vinnie Stigma di gitar dan Will Shepler pada dram.

Penampilan-penampilan awal Madball di panggung kebanyakan menggeber lagu-lagu Agnostic Front yang tak terpakai. Usai merilis dua album mini (EP), yakni “Ball of Destruction” (1989) dan “Droppin’ Many Suckers”, Madball lantas berhasil mendapatkan kontrak rekaman dengan Roadrunner Records pada 1994 dan merilis album “Set It Off” (1994) dan “Demonstrating My Style” (1996). Pada titik ini, Madball tak lagi diperkuat oleh Roger Miret. Sejauh ini, Madball (tentunya dengan beberapa kali perubahan formasi) telah merilis delapan album studio, termasuk yang terakhir, “Hardcore Lives” (2014) yang menghadirkan musisi tamu Candance Puopolo (Walls Of Jericho), Toby Morse (H2O) dan Scott Vogel (Terror).

Madball sendiri tercatat dua kali manggung di Indonesia. Pertama di panggung Fame Station, Bandung pada 21Februari 2013 serta di panggung Jakcloth, di Gambir Expo, Arena PRJ Kemayoran, Jakarta pada 7 Desember 2017 lalu. (MK03)

Kredit foto: Brian Ravaux

.