Di tengah maraknya terjangan band-band penggeber distorsi ekstrim, Steel Mafia muncul dengan ramuan rock hibrida untuk memberikan pilihan alternatif bagi penikmat musik-musik keras. Lewat album mini (EP) bertajuk “Rock’Em Up” yang memuat tiga lagu, unit rock asal Surabaya ini menyuguhkan percampuran elemen yang menjelma menjadi sebuah adonan musikal yang unik

“Tidak banyak yang bermain di area jenis musik ini,” cetus pihak band kepada MUSIKERAS. Steel Mafia merancang konsep musiknya dengan melakukan proses pemetaan pada para musisinya. Vokalis Andrey ‘Rumbut’ memiliki karakter dan jangkauan suara yang kuat, rock yang kental akan tarikan kelam ala grunge. Sedangkan gitaris Pataka ‘Atha’  membuat pondasi-pondasi musik dengan riff-riff rock lawas yang mudah diingat, a la Led Zeppelin namun tidak dibalut dengan fuzz seperti band-band peniru saat ini.

“Dia (Atha) menyampurkan sound (ampli) Soldano ala Van Halen, tapi dengan sedikit gain agar terdengar kuat seperti Malcolm YoungAC/DC). Sedangkan solo gitar lebih terdengar bernuansa white blues yang tidak terlalu rumit.”

“Rock’Em Up” yang belum lama ini dirilis via berbagai gerai digital seperti Spotify, iTunes, Joox, Deezer dan platform lainnya, direkam Rumbut, Atha, Novan (bass) dan Aditama (dram) di studio RRI Surabaya hanya dalam waktu dua minggu. Mereka sengaja memilih studio ini karena fasilitasnya yang masih lengkap dan terawat. Peralatan rekam yang digunakan merupakan paduan digital dan hybrid analog, sebuah peralatan analog Siemens yang masih lengkap dan terawat selama puluhan tahun.

“Proses kreatif tergolong cukup cepat, karena keseluruhan materi EP sebenarnya telah terkomposisi sejak tiga tahun lalu oleh Atha. Dia menyeleksi beberapa komposisi ciptaannya hingga mengerucut hanya menjadi tiga trek. Kenapa hanya tiga trek? Sengaja… karena tujuannya memang untuk mengetes pasar, mengingat jenis musik yang dipilih oleh Steel Mafia sedikit berbeda dengan (yang beredar di) pasar pada umumnya. Riff-riff gitar rock ala ‘80an dengan sound yang tidak terlalu vintage, tapi juga tidak jatuh ke ranah modern, lalu dibalut dengan solo yang bluesy dan sentuhan (organ) Hammond untuk menambah nuansa rock n roll, berpadu dengan tarikan vokal yang nge-grunge,” urai pihak band lagi, panjang lebar.

Saat ini, Steel Mafia yang baru terbentuk tahun lalu ini sedang menyiapkan materi album yang rencananya akan diluncurkan setelah bulan puasa tahun ini. Dan pada fase ini, proses jamming yang dilakukan para personel semakin membuat mereka makin mengenal karakter satu sama lain. Maklum, band ini baru terbentuk justru setelah proses EP selesai terekam, karena digarap sambil melakukan perekrutan, yang digagas oleh Atha dan Tommy Maranua,  gitaris band rock Boomerang yang lantas bersedia memproduseri album tersebut. (Mdy/MK02)

.