Sebuah penantian panjang bagi Reyplaced akhirnya terwujud, yakni perilisan album penuh pertama bertajuk “Integrate Of Mind”. Butuh waktu selama kurang lebih empat tahun bagi unit melodic punk asal Kediri, Jawa Timur tersebut – sejak pertama kali terbentuk pada 2014 – untuk sampai ke tahapan ini. Walau pun sebelumnya, mereka sudah pernah merilis sebuah album mini bertajuk “Welcome To My Show” (2015) serta dua buah single: “Sambut Masa Depan” (2014) dan “Kita dan Cerita” (2016).

Kalimat “Integrate Of Mind” sendiri dicetuskan menjadi judul album sebagai semacam kesimpulan dari lagu-lagu yang dibuat ketiga personel Reyplaced, Dicky (gitar/vokal), Bayu (bass/vokal) dan Danang (dram/vokal). Sebab, ketiganya membuat beberapa lagu di album ini.

“Kata ‘integrate’ kami ambil dari bahasa Inggris, ‘mengintegrasikan’ yang berarti penggabungan beberapa hal menjadi satu kesatuan yang utuh. Jadi arti keseluruhan dari ‘Integrate Of Mind’ adalah penggabungan dari beberapa pikiran menjadi satu yaitu album panjang ini,” urai pihak band memperjelas.

Proses penggarapan rekaman “Integrate Of Mind” sendiri sebenarnya terbilang cepat. Hanya dalam empat hari, band yang juga pernah terlibat di album split bertajuk “Crazy Brain New Day” (berbagi porsi dengan Out of Order, unit punk rock asal Cianjur, Jawa Barat) ini berhasil merampungkan 11 lagu. Dalam dua hari pertama, siang sampai subuh, Bayu, Dicky dan Danang ‘menghajar’ perekaman panduan untuk gitar, dram dan bass di Madfuka Studio, sebuah studio rekaman milik teman mereka sendiri. Lalu untuk vokal yang sempat terkendala studio untuk rekaman, akhirnya berhasil dirampungkan dalam dua hari di rumah Dicky. Akan tetapi karena terkendala berbagai faktor, eksekusi akhir “Integrate Of Mind” menjadi tertunda. Niat awal dilepas pada 2017, namun baru berhasil dieksekusi secara resmi pada 13 Juli 2018 lalu.

Oh ya, jumlah personel yang hanya bertiga menjadi tantangan tersendiri bagi Reyplaced saat rekaman. Sebelas lagu yang mereka garap benar-benar lumayan menguras kemampuan mereka. Dan karena hanya bertiga, permasalahan finansial produksi “Integrate Of Mind” yang diedarkan dalam format fisik oleh label independen dari kota Malang, Morfeen Music tersebut juga sangat membebani.

Namun untungnya semua masalah bisa teratasi dan ketiga personel bisa terus memelihara kekompakan dalam berekspresi. Walau berlabel melodic punk, namun Reyplaced tetap berusaha eksploratif dalam meramu komposisi karya-karyanya. Latar belakang personelnya yang aktif di komunitas underground seperti komunitas hardcore punk, grindcore dan sejenisnya  lumayan banyak memberi pengaruh.

“Apalagi, Dicky mempunyai band grindcore yang baru saja merilis album penuh dan menyelesaikan tur promo album di Jawa dan Bali. Lalu Bayu dan Danang juga mempunyai proyek band yang mengusung aliran Crossover/Thrashmetal. Ditambah lagi, koleksi musik mereka bertiga lebih banyak berkisar pada band-band Hardcore Punk, Grindcore, Crossover/Thrashmetal, D-beat hingga Hardcore Blackened. Itulah yang tanpa sengaja membuat kami memasukkan musik melodic dengan sentuhan hardcore dan crossover/thrasmetal di album pertama kami ini.”

Reyplaced yang terbentuk pada 20 Januari 2014 lalu tumbuh dan berkembang di tengah suburnya skena punk di Kediri. Di kota yang terletak sekitar 130 km sebelah barat daya Surabaya tersebut, geliat skena punk masih terbilang sangat aktif, yang digerakkan berbagai komunitas, band, pertunjukan musik serta kegiatan positif lainnya.

“Punk di kota Kediri selalu mendominasi,” ujar Reyplaced kepada MUSIKERAS, menegaskan. Menurut mereka, pertumbuhan band ber-genre punk dan subgenre punk terus bertambah dengan corak yang variatif, mulai dari Street Punk, D-beat, Grindcore, Melodic Punk, Hardcore Punk, bahkan Pop Punk Modern.

“Kami sendiri juga aktif di komunitas skena punk dari grindcore, d-beat dan sejenisnya seperti Reckless Kolektif, Grind To Die Kolektif. Kami juga membuat komunitas di skena melodic punk bernama ‘Kediri Melodic Zone’ yang mewadahi band-band poppunk, melodic punk, punk rock dan sejenisnya yang mengorganisir gigs, khususnya untuk membantu teman band luar kota yang sedang tur dari genre yang sama. Kami juga membuat komunitas bernama ‘Reckless Kolektif’ yang mengorganisir gigs untuk menghandel teman-teman band luar kota maupun luar negeri di luar genre melodic punk seperti Grindcore, Hardcore Punk, Power Violence, Thrashmetal, dan lain-lain. Kami membuktikan (keeksisan) kepada semua pihak atau orang yang berpengaruh di kota Kediri dan kota lainnya dengan terus produktif berkarya. Selalu ada progres di setiap tahunnya dan selalu melebarkan jaringan pertemanan di seluruh kota!”

Khusus Reyplaced sendiri, Bayu, Dicky dan Danang ingin terus membuktikan bahwa kreativitas mereka akan terus bergulir, dan tak perduli dengan suara-suara miring yang mungkin akan menilai kualitas musik mereka.

“Prinsip kami adalah tak peduli seberapa jelek atau bagus musik yang kami mainkan, yang terpenting menjadi diri sendiri, enjoy dengan musik kami sendiri dan tetap terus berkarya. Persetan orang di luar sana mau menerima ‘kebodohan’ bermusik kami atau tidak, but this is us. Kami selalu bangga dengan apa yang kami punya!” (mdy/MK03)

.