Mencari identitas dan karakter sendiri biasanya menjadi target utama sebuah band saat mulai meramu konsep musiknya. Tidak terkecuali bagi unit rock asal Bandung ini, The Highway (THW). Mereka bahkan berhasil menemukan ramuan unik, dimana gaya harmonisasi ala musik-musik Jepang ditingkahi distorsi kasar dan riff yang cepat ala band-band rock Amerika.

Formula itulah yang mereka tuangkan lewat single bertajuk “Makna” yang telah diluncurkan kembali setelah melewati proses rekaman dan mastering ulang dengan formasi terkini THW, yakni Haddid “Bewok” MH (gitar/vokal), Ryan “Beckster” Fauzan (bass/vokal) dan Riha Sadikin (dram). Video klipnya sendiri juga telah dipublikasikan di kanal YouTube sejak 19 Juli 2018 lalu. Versi awal “Makna” sebelumnya dirilis pada Agustus 2016.

Menurut para personel THW, skena indie sangat membukakan keleluasaan bagi mereka untuk bereksperimen. “Kami sangat leluasa memasukkan aransemen apa pun ke dalam lagu kami. Kami bisa meliar dalam imajinasi kami, mencari berbagai macam nada yang kami sukai. Kami tidak perlu mengotakkan atau membuat aturan musik ini harus seperti ini atau pun sebaliknya. Bagi kami, bermain musik merupakan hal yang harus bisa kami nikmati dan intinya memberikan pesan yang baik untuk para pendengar,” urai THW kepada MUSIKERAS memperjelas.

Dan disamping urusan musik, mereka juga ingin pesan-pesan yang terkandung dalam liriknya didengar. Lirik yang berkisar pada moralitas manusia dan rasa empati, rasa saling menghormati dan bertoleransi. “Kami berupaya mengampanyekan isu sosial. Karena segmen kami adalah anak muda, dan anak muda saat ini harus lebih peka pada situasi sosial. Banyak anak muda saat ini yang tergiur dengan hedonisme, dan seringkali melupakan jati dirinya sebagai makhluk sosial.”

Kembali ke soal musik, penggarapan “Makna” sendiri dijalani Haddid, Ryan dan Riha dengan proses yang sangat natural. Modal awal yang digarap oleh formasi sebelumnya diberi sentuhan segar saat direkam ulang, terutama oleh Beckster yang menambahkan nada-nada harmonis dalam lantunan bassnya. Begitu pula dengan isian dram Riha yang membuat “Makna” semakin berisi.

“Makna” yang direkam di WOX Studio, merupakan lagu pembuka sekaligus menjadi benang merah dari keseluruhan lagu karya THW yang bakal dirilis dalam kemasan album mini (EP) bertajuk “Demos”. “Penggarapan EP sudah sampai 75% dalam proses rekaman, mungkin sekitar dua atau tiga bulan lagi akan siap kami rilis secara digital maupun fisik.”

THW terbentuk di Bandung pada akhir 2015, dan merupakan transformasi dari Broken Romantic Punk. Awalnya digawangi oleh Haddid, Rian (gitar/vokal), Andri (bass/vokal) serta Mahesa (dram). Dengan formasi inilah mereka merilis single “Makna” versi awal, pada Agustus 2016. Namun tak berapa lama, karena suatu hal, Andri dan Mahesa mengundurkan diri dari THW. Keluarnya dua personel tidak mematahkan semangat band ini untuk berkarya. Tepat akhir 2016, Ryan Fauzan yang berstatus sebagai pembetot bass di unit metalcore Veid dan Riha Sadikin yang merupakan penggebuk dram di band skapunk kawakan Saritme bergabung menuangkan sisi liar mereka di THW. Dalam pembentukan corak musiknya, THW banyak terpengaruh band-band dunia yang berbasis punk atau pun rock seperti Dustbox, Four Year Strong, Foo Fighters, No Use for a Name, Shank hingga The Ataris. (mdy/MK02)

.