Bertekad untuk tidak terpengaruh trend, Evangelion kini semakin memantapkan diri menggeber ekspresi di jalur black metal. Itu mereka tegaskan lewat single terbaru yang bertajuk “Fate”. Sebelumnya, tepatnya pada Juni 2018 lalu, unit cadas asal Jakarta ini juga telah meluncurkan album mini berjudul “L’AIR EPAIS” yang memuntahkan tiga lagu bernuansa ‘kelam’, yakni “Destined”, “L’AIR EPAIS” dan “The Rite of Pain”. Single “Fate” sendiri diluncurkan sebagai pemanasan sebelum merilis album penuh yang dicanangkan bakal diledakkan tahun depan.

Namun lewat karya-karyanya tersebut, Evangelion punya satu misi yang mereka anggap sebagai ciri khas. Selain tak ingin terjebak trend, para personelnya – yakni Randy (vokal), Awan (gitar), Aldi (dram) dan Albi (bass) – juga ingin memberi edukasi tentang black metal versi Evangelion, bahwa tidak semua band black metal menganut paham Setanisme.

“Di jaman sekarang, banyak orang yang memandang sebelah mata aliran black metal yang selalu dikaitkan dengan Setanisme. Karena saat ini, orang-orang cenderung menyukai suatu aliran hanya untuk mengikuti trend atau perkembangan zaman, sehingga tidak heran banyak yang tidak mengerti makna dari musik dan aliran yang disukainya,” urai pihak band kepada MUSIKERAS, menegaskan alasannya.

Kendati demikian, black metal juga tidak melulu menjadi pakem di olahan komposisi musiknya. Misalnya saat menggarap album “L’AIR EPAIS”, ada nuansa thrash yang lumayan pekat. Sementara salah satu lagu di EP tersebut, yakni “Destined” yang digarap di studio Asido Sigit Project, mereka sempat terhadang kendala teknis pada pengisian dram dan bass. “Dikarenakan pemain dram dan bass kami baru mengenal aliran black metal, sehingga masih butuh waktu untuk membiasakan,” ungkap mereka lagi.

Lalu kemudian di lagu terbaru, “Fate”, para personel Evangelion merasakan pengaruh kuat dari unsur death metal.

Evangelion yang mendapatkan namanya dari salah satu judul album milik Behemoth – sebuah unit blackened death metal asal Polandia – memulai karirnya pada 2016 lalu. Digagas oleh Randy yang berambisi membentuk sebuah band bergenre metal, yang lantas mewujudkannya setelah bertemu dengan Awan. Ya, pada awalnya, Evangelion hanya diperkuat dua personel, yakni Awan sebagai gitaris lead dan Randy di posisi gitar ritem. Lalu untuk mengisi posisi dram, keduanya merekrut Fahmi, teman lama Randy.

Sebelum menggunakan nama Evangelion, Randy dan Awan sempat mengibarkan nama Torrent Of Delusion dengan konsep musik yang cenderung ke metalcore. Seiring berjalannya waktu, terjadi pengembangan di formasi, dengan bergabungnya Ihsan (vokal) dan Samuel (bass). Namun saat akan tampil pertama kali di sebuah acara, terjadi perubahan pada formasi. Randy beralih ke vokal, plus dua personel baru: Aldi (dram) dan Albi (bass). Formasi inilah yang kemudian mengawali identitas baru sebagai Evangelion, dengan konsep musik yang berkontur black metal. Secara musikal, kini inspirasi mereka banyak terserap dari band-band seperti Behemoth, Gorgoroth, Mayhem hingga Arch Enemy. (mdy/MK01)

.