“Hasilnya adalah materi-materi terkuat dari Seringai. Lirik tajam, aransemen apik, dan sound yang nendang. Misi tercapai bagi saya!”

Itu pernyataan tebal dan meyakinkan dari Ricky Siahaan, gitaris merangkap produser, tentang album terbaru Seringai, “Seperti Api” (High Octane Production). Karya rekaman terbaru dari kumpulan musisi rock beroktan tinggi tersebut telah diedarkan sejak 29 Juli 2018 lalu, yang diawali dengan peluncuran format cakram padat (CD) model box set. Konon hanya dalam sepekan, kemasan seharga Rp. 150.000 tersebut ludes terjual, padahal diproduksi sebanyak 2000 keping. Untuk versi CD standarnya sendiri dirilis hari ini, via jaringan distribusi nasional, Demajors.   

Menurut Ricky lagi, hasil akhir penggarapan “Seperti Api” bisa memuaskan karena sebelumnya memang diawali dengan proses workshop intensif yang dimulai sejak akhir tahun lalu. “(Jadi) Proses perekaman ‘Seperti Api’ berlangsung cepat karena sudah digembleng dulu sedemikian rupa,” cetusnya via siaran pers resmi “Seperti Api”.

Heavy, nampol, fun dan penuh semangat…. Setelah lebih dari 16 tahun, saya senang kami masih bisa tetap bersenang-senang dan menggila,” seru Sammy Bramantyo, pembetot bass Seringai, mengungkapkan kepuasannya terhadap hasil akhir “Seperti Api”.

Dua belas komposisi lagu berlirik plus satu nomor intro menjadi amunisi membara di “Seperti Api”. Keseluruhan diciptakan dan diaransemen secara kolektif oleh Ricky, Sammy, vokalis Arian13 serta dramer Khemod. Sementara, khusus departemen artwork dan lirik, sepenuhnya dieksekusi oleh Arian13.

Berbagai tema lirik digelorakan Arian13 di album ini, dan topiknya diklaim lebih variatif dibandingkan album-album Seringai sebelumnya. Ada ungkapan tentang gairah kemandirian (“Selamanya”),  tragedi ’65 (“Enam Lima”), fenomena hoaks (“Disinformasi”), debat kusir (“Seteru Membinasa”), kecerdasan buatan (“A.I.”), anti-fasisme dan rasisme (“Sekarang Atau Nanti”), seksualitas (“Ishtarkult”) hingga parodi sosial-politik (“Omong Kosong”).

“Seperti Api” direkam di tiga studio berbeda di Jakarta yaitu, Maleh SoundLab, NoiseLab Studio dan Jungle Audio Post bersama penata suara Miko Valent, yang sebelumnya pernah ikut menangani album Seringai, “Taring” serta album milik Deadsquad.

Beberapa musisi tamu ikut berpartisipasi mendukung proses perekaman ‘Seperti Api,’ di antaranya Danilla Riyadi sebagai vokal tamu di nomor doom “Ishtarkult”, Kartika Jahja berbicara di nomor thrash singkat-cepat-padat “Omong Kosong”, Hendra Jaya Putra (Rock N Roll Mafia) pada sampling dan efek suara di “Hidejokasuru”, hingga Dawny (vokalis The Authentics), Septian Maulana (vokalis Belantara), Edo Raditya (vokalis Godplant) yang juga ikut berteriak melatari beberapa lagu di album ini.

Sebelum perilisan album, Seringai telah meluncurkan single pendahuluan, “Selamanya” yang bisa didaptkan melalui berbagai platform musik digital dan layanan streaming musik seperti Spotify, Apple Music, Deezer, Amazon, iTunes, dan sebagainya.

Lebih jauh tentang album “Seperti Api”, jangan lewatkan ulasannya di majalah digital MUSIKERAS edisi Agustus-September 2018 mendatang. (MK03)

Kredit foto: Rendha Rais

.