Banyak sekali fenomena dalam kehidupan yang telah menjadi sumber inspirasi dalam pembuatan lirik sebuah lagu. Tidak melulu mengenai rasa, namun juga hal-hal nyata yang terjadi di sekeliling manusia. Formula itu juga yang dilakukan Diskontrol, unit crust punk/d-beat/discrust Jakarta-Bekasi, saat menggarap single terbarunya, “Slain” yang telah beredar di berbagai gerai digital seperti Spotify, Apple Music, iTunes, Soundcloud dan Bandcamp.

Fidyan Genial, penulis lirik serta vokalis Diskontrol, mencoba mengamati keadaan lingkungan sekitarnya, mengamati hal-hal trending di internet dan mengambil referensi terkait dengan hobi yang sedang gandrung saat ini, yaitu permainan game online di smartphone.

Ide muncul ketika Rafly “Rapler” Siddiq, dramer sekaligus penggagas band mengungkapkan rasa jengahnya terhadap adiksi anak-anak muda saat ini yang memainkan game online di dalam ponsel mereka. Keluhan Rapler tersebut lantas diusulkan menjadi lirik lagu. Dan sesuai dengan pembagian tugasnya, Fidyan Genial pun menggarapnya, dengan fokus referensi mengarah ke Mobile Legends, game jenis MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) yang tengah digemari saat ini.

Selain membawa referensi, pada lirik juga digambarkan oleh Genial bagaimana para pemain game tersebut asyik berdistraksi ke dalam dunianya sendiri yang penuh pertempuran tiada henti hingga rasa kecanduan tersebut terus menguasai pikiran mereka tanpa memperdulikan apa yang sedang terjadi di alam nyatanya. Sungguh mustahil rasanya jika menantikan bagaimana adiksi ini dari diri para petarung sejati tersebut meredup dalam waktu yang singkat.

Bagi para personel Diskontrol, yang juga dihuni Reza Prakoso (gitar) dan Dennis Nugroho (bass), antara lirik dan ramuan musiknya harus ada kaitan. Maka mereka pun menggali kreatifitas dalam penulisan lagu dengan menggodok hal-hal yang kira-kira relatable saat ini dan menyusun komposisi musik hingga dirasa pas.

“Kalau nggak salah, proses dilakukan tiga kali workshop hingga sekali rekaman di Play Records, Jakarta. Semuanya digarap sekitar dua mingguan,” ungkap pihak band kepada MUSIKERAS.

Crust punk sendiri lantas dipilih sebagai pilar utama garapan musik Diskontrol sebagai jalan tengah, setelah niat awal membentuk band berdistorsi black metal gagal terlaksana. Jadi formula musiknya pun mengarah ke crust punk, namun dengan pendekatan yang blackened.

“Pengen di punk, tapi maunya tetep ada metalnya. Nah, dipilih deh buat mainin crust punk. Dan untuk kuatin kesan game online-nya, Genial pake referensi dari Mobile Legend,” urai Diskontrol lebih lanjut.

Setelah perilisan “Slain”, Diskontrol yang sebelumnya sudah pernah merilis dua single, yakni “Send Nudes” (Maret 2018) dan “Bigot Bloods” (Agustus 2017) mengaku belum ada rencana apa-apa, selain mengumpulkan materi-materi baru dan memperbanyak jadwal manggung. “Baru sambil jalan bakal kepikiran mau ngerilis lagi mau kayak apa, entah EP atau album. Progresnya masih gini-gini aja karena masing-masing terpisah jarak dan pada sibuk.” (mdy/MK02)

.