Dari sudut Barat kota Yogyakarta, sebuah band penganut leburan deathcore dan death metal bernama Fornication siap meledak. Apinya sudah disulut sejak akhir Juli 2019 lalu lewat peluncuran video musik dari karya rekaman debut mereka yang bertajuk “Bangsat Moderat”. Single ini menjadi pemantik menuju penggarapan album mini (EP) perdana Fornication.

Video klip “Bangsat Moderat” yang liriknya bercerita tentang penurunan derajat moral manusia yang terjadi di zaman modern saat ini digarap dengan konsep playthrough, dimana mereka menabrakkan tema fancy kekinian yang dibalut musik gelap dan berkobarkan amarah. Proses kreatif dan produksi musik video tersebut dilakukan secara mandiri, mulai dari finansial, properti barang hingga pengonsepan video, yang dibantu pula oleh Rifan Blastbeat dan Riki Pokemon dari Grains Of The Story selaku pengambil video dan pengolahnya.

Sebenarnya, proses kreatif penggarapan lagu “Bangsat Moderat” sudah dimulai oleh Taufik Noor Nugroho (vokal), Fidika Arif Kurniawan (gitar), Bagus Prabowo Wijiono (gitar) dan Gilang Hardjuna Wibowo (dram) sejak awal 2018. Bahkan saat itu, aransemen dan lirik juga sudah dirampungkan. Menurut penuturan pihak band kepada MUSIKERAS, prosesnya cukup menyenangkan dan santai. Mereka mengawalinya dengan mendengarkan berbagai musik dan genre yang lantas diramu dan dipadukan. Setelah itu dibawa ke prosesi jamming dan dikembangkan di studio.

“Dimulai dari gitar, mengembangkan riff-nya, kemudian memasukkan ketukan dram dari blast beat, breakdown dan beberapa aksen dari musik gospel, lalu memberikan nyawa terakhir pada lirik ketika arasemen telah selesai. Butuh waktu sekitar sebulan untuk merampungkan dan mengklopkan musik serta liriknya. Tetapi karena terkendala kesibukan masing-masing personel, dimana sebagian besar telah bekerja sehingga kami menunda untuk merekam di studio pada waktu itu. Baru tahun ini kami masuk produksi untuk merekam musik secara total.”

Versi yang terdengar sekarang, lanjut pihak band lagi, telah mengalami beberapa perubahan arasemen, tempo serta tuning gitar yang awalnya dari drop B menjadi drop A. Mereka juga dibantu oleh Bangkit Raharja dari Armykid Record untuk proses perekaman “Bangsat Moderat”. “Beliau adalah salah satu musisi berbakat di Yogyakarta yang mengerti cara mengolah musik menjadi siap disajikan  ke khalayak ramai.”

Berbicara tentang formula musik, di “Bangsat Moderat” ini, Fornication yang telah menggeliat di skena musik cadas Yogyakarta sejak 21 Desember 2015 lalu ini mengakui banyak terpengaruh olahan musik dari para pejuang distorsi dunia seperti The Red Shore, The Black Dahlia Murder, The Red Chord, Acrania, Job For A Cowboy serta monster technical death metal dari Indonesia, Deadsquad.

“Kami banyak mengambil arah di genre death metal, lalu kami buat dengan menyesuaikan style masing-masing personel. Dari gitar kami lebih mengarah ke melodic death metal, lalu ketika breakdown kami mengambil beberapa bagian dari band-band slamming. Pada ketukan dram banyak memasukkan unsur blastbeat karena di situ kami mengambil (unsur) death metal-nya. Sedangkan pada vokal banyak unsur growl dengan kombinasi scream. Secara garis besarnya, musik di ‘Bangsat Moderat’ agak melodic death metal, dengan sentuhan slam pada breakdown, dengan alur musik yang tetap berada di jalur deathcore.”

Tahun ini, Fornication tengah menjalani  proses penggarapan EP, dimana komposisi arasemen musiknya akan lebih kompleks, brutal dan berat. Namun tentunya, ada benang merah yang berkaitan dengan single “Bangsat Moderat”.

“Materi EP sebenarnya telah selasai, mulai dari arasemen hingga lirik, tetapi kemungkinan ada sedikit perbaikan atau penambahan pada gitar dan lirikmya. Saat ini, (pengerjaan) EP tinggal tahap rekaman, yang rencananya akan dilakukan di Agustus tahun ini. Sementara untuk tanggal rilis, kami berencana (merilisnya) akhir 2019, bisa November atau Desember.” (aug/MK02)

.