Setelah merilis album penuh “All Of This Pain” (2016) serta single “Intolerance” (2018), kolektif hardcore asal Surabaya, Hold kembali meletupkan karya rekaman terbarunya. Sebuah single bertajuk “Reprisal” (Death Breath Records), yang liriknya mengangkat topik sikap manusia yang harus tetap berjalan di antara lingkungan sekitar yang tak acuh dan berpura-pura. “Reprisal” mereka anggap bisa merepresentasikan ‘seseorang yang berhasil melewati masa-masa gelap dan ketakutan terdalam di dalam hidupnya’.

“Di single ini, kami lebih menonjolkan sisi gelap dan pendewasaan dari single sebelumnya. Mulai dari sound, materi, hingga lirik. Kami kemas secara matang dan tetap masih berkutat di benang merah dari musik Hold sendiri,” urai pihak band kepada MUSIKERAS menegaskan.

Band bentukan pertengahan 2011 yang diperkuat formasi Dwi “Ipung” Purnama (vokal), Isnanda (gitar), Hamim (gitar), Fritz Joe (bass), Rama (dram) ini menggarap “Reprisal” dari hasil ide kolektif, yang masing-masing dibawa dari rumah ke studio. “Kami memulai bertukar pikiran di sana (studio) kurang lebih seminggu. Untuk proses rekaman atau tracking kami (lakukan) di Inferno Studio, Surabaya dan proses mixing-mastering di Griffin Studio, Malang.”

Dari sisi musikal, pengolahan aransemen “Reprisal” kali ini sedikit banyak terpengaruh dari berbagai referensi yang belakangan kerap didengarkan para personelnya. Tentunya sebagai pelengkap akar ‘agama’ mereka yang sudah tertancap sebelumnya, yakni dari pejuang-pejuang hardcore seperti 100 Demons, First Blood, Wolf Down, Terror, Unregenerate Blood dan turunannya.

“Kami sekarang lagi sering mendengarkan beberapa band metal seperti The Haunted, Gojira, hingga Chimaira.”

Saat ini, “Reprisal” sudah tersebar di berbagai platform digital seperti Spotify, iTunes, Deezer, Joox, Amazon Music dan lain-lainnya. Lagu ini juga sekaligus menjadi pemanasan energi menyambut perampungan album kedua Hold. 

“Rencana ke depan mungkin dalam waktu dekat ini kami akan tur untuk promo single ini. Untuk album (kedua) kemungkinan kami akan kerjakan mulai pertengahan tahun depan. Sekitar 70% materinya sudah kami siapkan.” (mdy/MK01)

.