Usai melahap serangkaian tur promo bertajuk “Tengkorak Bertaring Melibas Jawadwipa” tahun lalu, yang menyambangi 23 titik di Pulau Jawa, unit cadas ‘gelap’ asal Kediri, Jawa Timur ini pun melepas album keduanya, “Bhatara Api” secara resmi dalam format kaset dan cakram padat (CD). Khusus untuk kaset, karya rekaman tersebut hanya tersedia sebanyak 100 keping yang diedarkan via Mystic Division99. Sementara untuk CD sejumlah 300 keping didistribusikan oleh label Malaysia/Singapura, Blackwinds Productions.

Selain meneriakkan lagu-lagu mencekam dari album “Bhatara Api”, dalam tur tersebut, Winoto Diningrat (gitar), Risky ‘Kutes’ Ade (dram), Doni ‘Petek’ Wicaksonojati (bass) dan Dwi ‘Vaarmossath’ Widigdo (gitar/vokal) juga sekaligus merayakan hari jadi Immortal Rites ke-21, sekaligus mempromosikan film dokumenter “Eastern Mythological” rilisan Indonesian Extremescene dalam format DVD.

Sebenarnya, menurut Immortal Rites, jadwal perilisan “Bhatara Api” tadinya diniatkan dieksekusi pada Desember 2019 lalu, namun karena terjadi kendala di tahapan produksinya, akhirnya baru terwujud pada awal Februari lalu.

Menurut penuturan Immortal Rites kepada MUSIKERAS, proses produksi “Bhatara Api” berlangsung di Gobang Studio, Kediri pada periode 28 Oktober 2019 hingga Januari 2020. Proses tersebut sudah termasuk proses rekaman hingga tahapan mixing.

Secara musikal, album “Bhatara Api” sendiri disebut pihak band sebagai bentuk oplosan dari thrash metal, black metal dan death metal. “Kami lebih senang menyebutnya ‘blackened mythological metal’. Karena sejatinya, Metallica, Sepultura yang awal, Dissection, Behemoth, Mayhem dan Immortal adalah band-band yang kerap kami dengarkan. Secara tidak langsung tentunya berpengaruh pada musik Immmortal Rites,” seru mereka memperjelas.

Oh ya, perihal adanya kerja sama dengan Blackwinds sebenarnya terjadi agak di luar rencana. Karena awalnya, sempat ada tawaran dari label Musixbox – juga dari Malaysia – yang pernah merilis album split Immortal Rites dengan band Atrocious (Malaysia) dalam format kaset pada 2016 lalu. Namun karena terkendala komunikasi, akhirnya materi “Bhatara Api” ditawarkan melalui Malik Hanael dari band As Sahar yang pernah menggelar tur di Indonesia dua tahun lalu.

“Tempo hari kami yang menangani (tur tersebut). Jadi kami sudah saling bersapa sejak saat itu. Dan ketika kami tawarkan untuk perilisan album penuh kedua ini, beliau langsung mengiyakan.”

Immortal Rites terbentuk sejak 1997, dan sempat menggunakan nama Demon Church selama kurang lebih setahun. Sejauh ini mereka antara lain sudah pernah merilis beberapa single, yaitu “Purnama” (2003), “My New World” (2007), “Bendera Palang Hitam” (2011), “Garudhojati” (2011), “Pusaran Energi Surga” (2011), “One Eastern Fire (2013), “Medang In Mataram Land” (2016) serta album debut “Api dari Timur” (2006). (mdy/MK01)

.