Narkotika atau narkoba selalu menarik untuk diangkat sebagai tema lirik. Tapi yang dilakukan unit cadas asal Malang ini sedikit lebih mendalam. Lewat sebuah rilisan bertajuk “Demosick 2020” yang dilepas via label brutal asal Banjarnegara, Dismembered Records pada 21 Maret 2020 lalu, Vospison menjelaskan efek psikis jika kebablasan menggunakan narkoba di lagu yang bertajuk “Morpheus”.

“Di lagu ini dijelaskan langkah demi langkah proses berkerjanya narkoba saat merusak tubuh,” ujar pihak band kepada MUSIKERAS, memperjelas.

Di “Morpheus” – nama lain dari morfin yang berasal dari bahasa Yunani – Vospison menerapkan konsep metal yang brutal, yang sedikit banyak terpengaruh band Abominable Putridity, Disgorge (AS) serta kebrutalan Putridity (Italia).

“Kami memilih Abominable Putridity karena dari segi sound yang modern dan memiliki riff-riff ganjil dalam setiap lagunya.”

Faisal Sukma (gitar/vokal), Fikri Firman (bass) dan Oni Arim (dram) menggarap produksi “Demosick 2020” di dua studio, yaitu Asylum Soundlab dan Orvius Soundlab. Proses tersebut sudah termasuk rekaman, mixing dan mastering.

Vospison yang terbentuk pada Desember 2016 mengambil ide namanya dari monster di cerita dongeng Yunani, menggambarkan sebuah monster mimpi (night terror) yang mempunyai tentakel sekujur tubuh, bermata besar dan bertaring panjang. Saat pertama kali terbentuk, Vospison hanya diperkuat Faisal dan Oni, sehingga keduanya sempat mengusung konsep performa ‘Two Man Heavy Brutality’. Namun karena satu dan lain hal, pada pertengahan 2019, keduanya memutuskan untuk menambah satu personel, yakni Fikri yang sebelumnya merupakan frontman dari band thrash metal Manimven.

Selama empat tahun memanaskan skena, Vospison sudah merilis tiga karya rekaman promo. Yang pertama dirilis pada 2017 berisikan dua trek yang dirilis secara indendent. Setahun kemudian mereka kembali meletupkan dua trek berat nan brutal ala Gorgasm dan Chepalotripsy, via label Fatalism Musickness.

Setelah “Demosick 2020”, Vospison berencana mengeluarkan album pertama yang bakal dirilis via Dismembered Records, yang saat ini dalam proses penggodokan di Asylum Soundlab, di Malang. (aug/MK02)

.