Unit heavy rock pendatang baru asal Bandung yang ‘akrab’ dengan narasi kegelisahan ini akhirnya merilis single pertamanya, berjudul “Intrum” pada 21 Agustus 2020 lalu. Di lagu ini, Tragedi Berisik menyari berbagai pengaruh dari beberapa genre yang berbeda seperti hardcore, stoner, punk, black metal, dan hard rock dan meleburnya jadi satu kesatuan. Dengan musik yang cukup kasar mereka memperkenalkan gaya bermusik yang semakin bebas.

“Untuk single ‘Intrum’ ini, kami mendeskripsikannya sebagai musik yang datang dari latar belakang musik favorit dari masing masing personel,” cetus pihak band kepada MUSIKERAS.

Formasi Rafli Fajar (vokal), Gilang Hade (bass), Achzan Radza (gitar), Ridho Insani (dram) dan Fauzan Aziz (gitar) menuturkan, “Intrum” sendiri mengungkap pengalaman sang vokalis lewat liriknya, tentang seorang kawannya yang selalu mengajaknya untuk mabuk, melakukan seks dan lain-lain. “Bisa diartikan sebagai sesosok ‘setan’ yang selalu mengajak bermain ke dalam dunianya, ke neraka!”

Proses penggarapan single “Intrum” berlangsung selama satu minggu. Berawal dari penemuan ide-ide secara tidak sengaja, yang lantas didiskusikan oleh seluruh personel secara virtual. “Kami dipertemukan saat mulai tracking instrumen dan dram di Rebuilt 40124 Studio, lalu kami melanjutkan tracking vokal di salah satu rumah personel kami.”

Setelah perilisan “Intrum”, Tragedi Berisik yang dibentuk pada 2018 lalu ini langsung berancang-ancang untuk melepas single kedua, sebagai jembatan menuju penggodokan album. Sejauh ini, proses keseluruhan sudah mencapai sekitar 80%.

Kini, “Intrum” sudah dapat dinikmati via berbagai platform digital seperti Spotify, Apple Music, Bandcamp, SoundCloud hingga YouTube. (aug/MK02)

.