Satu lagi unit metalcore berusaha menancapkan kehadirannya di skena musik keras Tanah Air. Datang dari Balikpapan, Kalimantan Timur, band ini mengawali gebrakan awalnya lewat single “Konspirasi Fana”, sebuah lagu yang menyoroti ketakutan-ketakutan yang bermunculan akibat Covid-19 selama tujuh bulan terakhir. Sebuah peristiwa yang menggemparkan seluruh umat manusia dan bahkan menimbulkan banyak teori yang menyebut virus tersebut adalah ciptaan untuk memusnahkan segelintir umat manusia. 

Single “Konspirasi Fana” sendiri merupakan pengalaman pertama bagi Make Your Time Howl (MYTH) dalam dunia rekaman. Para personelnya, yakni Muhammad Fandi Razak (vokal), Bambang Permadi (gitar), Abdul Gafur (bass) dan Kurniawan Aji (dram) mengeksekusinya pada pertengahan Agustus lalu di sebuah studio bernama Backstage.ina di Samarinda. Di situ, mereka dibantu oleh Arie Wardhana, gitaris unit cadas Kapital untuk urusan mastering.

“Perasaan kami semua lega karena kami baru pertama kali masuk rekaman. Perasaan grogi pun pasti ada. Bassis kami pun terlihat grogi saat rekaman,” ujar Kurniawan Aji kepada MUSIKERAS, terus-terang.

Berbicara soal musikal, MYTH mengaku banyak mendapatkan referensi dari band luar, serta juga dari beberapa band lokal. Di antaranya seperti Bullet For My Valentine, Bring Me The Horizon, Miss May I serta tentunya, Kapital, Burgerkill dan Deadsquad. 

Lalu kenapa memilih jalur metalcore? 

“Karena metalcore itu, menurut saya, alurnya naik turun grafiknya dan musiknya lebih ‘berwarna’. Ada beberapa pola dikhususkan untuk breakdown, ada untuk crowd, ada juga untuk clean, dimana non metal juga mungkin bisa nikmati. Dari segi melodi gitar, genre metalcore itu juga enak didengar,” tutur Kurniawan lagi. 

Usai perilisan “Konspirasi Fana”, MYTH yang terbentuk pada akhir 2019 lalu berencana membuat album mini (EP) yang beramunisikan lima lagu dan satu komposisi intro. Jika tak ada kendala, mereka menargetkan tahun depan sudah bisa merilis EP tersebut.

“Konspirasi Fana” kini bisa ditemui di berbagai platform digital seperti Spotify, iTunes, iHeart Radio, Amazon Music, Shazam, Tidal, Deezer hingga YouTube. (aug/MK02)

.