“Dalam ‘Sejawat’, kami berusaha menutup hal yang belum bisa kami terapkan di album sebelumnya, mulai eksplorasi permainan, sound, lirik dan lain sebagainya.”
Itulah penekanan Hellcrust kepada MUSIKERAS, mengenai konsep musik yang membakar energi Japra ‘Japs’ (vokal), Arslan ‘Alan’ Musyfia (bass), Nyoman Bije (gitar), Andyan Gorust (dram) dan Dirk ‘Derik’ Marthin (gitar) di album “Sejawat”, yang mulai didistribusikan via merchconsmerch.com hari ini.
“Sejawat” juga bisa dikatakan sebagai sebuah penyempurnaan wujud dari album sebelumnya, “Kalamaut” (2016), dimana sampulnya divisualkan sebagai topeng. Kini di “Sejawat”, artwork depan merepresentasikan sosok wajah manusia nyata yang sudah menyatu dengan Kalamaut, menjadi satu kesatuan. Suatu karya yang menekankan penghargaan atas dedikasi semua pihak yang selama ini telah menancapkan andil, bersama mengepalkan tangan mendukung sepak terjang Hellcrust di skena musik keras Tanah Air.
Diksi “Sejawat” dianalogikan sebagai penggambaran Hellcrust sebagai sebuah keluarga, yang merangkul semua pihak, baik Timaut (tim di balik layar) dan Balamaut (para fans Hellcrust) yang sejak dulu sampai saat ini masih terlibat dan banyak membantu dalam setiap proses naik turun, dan berbagi suka duka bersama Hellcrust. Selain itu, masih berkaitan dengan penghargaan tadi, sebuah komposisi bertajuk “Balamaut” juga diletupkan di album baru ini.
“Kami mengedepankan lagu ‘Balamaut’, lebih kepada dedikasi kami baik kepada musik yang kami jalani sampai saat ini, dan sebagai dedikasi kami kepada khalayak Balamaut yang secara tidak langsung sudah menjadi bagian dari ‘Sejawat’ itu sendiri,” cetus pihak band menegaskan.
Selain “Balamaut”, album “Sejawat” yang diproduseri Hellcrust bekerja sama dengan Santo Gunawan dari Armstretch Records ini juga melampiaskan komposisi-komposisi brutal lainnya, seperti “Parasit Kaki Langit”, Mayoritas Keabsolutan”, “Suaka Kelayakan”, “Simbiosis 69”, “Bacot Patriot Mulut Pemadat”, “Salamaut”, “Transisi” serta single yang telah diluncurkan lebih dulu pada awal 2019 lalu, “Rimba Khalayak”.
Hellcrust sendiri menggarap “Sejawat” sejak 2018 lalu, yang dimulai dari beberapa part lagu yang direkam secara mandiri oleh Alan dan Bije. Namun untuk brainstorming keseluruhan baru dimulai sejak mereka merilis single “Rimba Khalayak”. Keseluruhan lagu direkam di Three Sixty Studio, Jakarta, yang mana eksekusinya dibantu secara teknis oleh Iskandar Aziz. Sementara untuk mixing dan mastering masing-masing dipercayakan kepada Topan ‘Iphe’ Trinanda (Three Sixty) serta Erwinn di Sound Sixty Studio, Jakarta.
Dan seperti album sebelumnya, setiap personel Hellcrust juga leluasa membuat bagan lagu masing-masing di “Sejawat”. Dan saat memasuki tahap pengolahan keseluruhan, mereka selalu melibatkan kreatifitas dan ide tiap personel sampai dirasa materi lagu-lagunya layak untuk dieksekusi. Selain itu, bergabungnya Derik menggantikan gitaris sebelumnya, Baken (Nainggolan) seperti menambah warna baru dalam pengolahan aransemen tiap-tiap part lagu menjadi satu kesatuan lagu.
Derik sendiri bukan nama asing bagi unit death metal yang terbentuk sejak September 2011 ini. Sebelumnya, ia pernah tergabung di Carnivored bersama Alan dalam jangka waktu yang cukup lama. Sehingga dari segi permainan, para personel Hellcrust merasa Derik bisa melengkapi kekosongan lini dawai setelah ditinggal oleh Baken.
Tapi sayangnya, setelah penggarapan “Sejawat”, Hellcrust terpaksa harus berpisah dengan Japs yang memilih fokus pada karirnya di luar musik. Kini untuk penampilan panggung, Hellcrust mengajak Septian ‘Asep’ Maulana sebagai pengganti tugas Japs di lini vokal.
“Japs memiliki andil besar di Hellcrust dalam menarasikan suatu topik dan menumpahkan tiap bait menjadi satu kesatuan lirik. Bisa dikatakan ini adalah album perpisahan Japs bersama Hellcrust. Sebuah keputusan yang harus kami hormati.”
Setelah perilisan “Sejawat”, formasi baru Hellcrust kini sudah mewacanakan melakukan tur serta showcase untuk promosi perilisan album baru. Namun karena terkendala pandemi, kemungkinan mereka akan fokus memanfaatkan platform media streaming untuk membantu promo album “Sejawat”. (mdy/MK01)
.
Leave a Reply