Lewat formasi yang kini melibatkan wajah baru namun sangat tidak asing lagi dalam kancah musik keras, serta kembalinya personel lama menjadi amunisi berbahaya bagi unit alternative rock kelas berat asal Bogor, DalDelDol. Lewat lagu tunggal terbarunya yang bertajuk “Konflik Agraria” yang dilepasliarkan sejak 13 Maret 2022 lalu, mereka menawarkan konsep musik yang semakin beringas.
Di tubuh DalDelDol sekarang dihuni Muhammad ‘Rega’ Vanjiwara yang sebelumnya dikenal sebagai penggebuk dram di berandalan grunge asal Jakarta, Besok Bubar. Lalu ada pula gitaris Muhamad Agri Fajriansyah aka Agree yang baru bergabung dan ditandemkan dengan gitaris Dede Damhudi aka Oppus yang kembali bergabung di tubuh DalDelDol. Bersama Alan Wari aka Gybon RC (vokal/gitar) dan Andi Suryandi aka Bogel (gitar), mereka mengeksekusi “Konflik Agraria” serta materi album kedua, “Teologi Derivatif” yang dicanangkan rilis dalam waktu dekat.
Dari segi musikalitas, tentu saja kehadiran ‘darah baru’ di DalDelDol membawa dampak besar dalam perumusan komposisi lagu-lagu mereka. Pondasi musiknya tetap di ranah alternatif rock/grunge yang banyak terpengaruh band-band dunia macam Intronaut, High On Fire, Disturbed dan Alice in Chains, namun juga terserak pengembangan di sana-sini.
.
.
“Dari sisi sound gitar yang dihasilkan, kami mencoba meracik karakter yang lebih agresif. Didukung dengan masuknya Rega di posisi dram membuat unsur keagresifan dalam ‘Konflik Agraria’ terasa lebih klop, groovy dan catchy. Tentunya, masing-masing personel selalu membawa pengaruh baru sebagai acuan kami dalam membuat lagu,” seru pihak band kepada MUSIKERAS, mendeskripsikan kecenderungan konsep musik mereka saat ini.
Proses penggarapan serta eksekusi rekaman “Konflik Agraria” sendiri sebagian besar dilakukan di rockland.id studio, yang notabene merupakan markas DalDelDol. Namun khusus untuk pengisian dram direkam di Three Sixty Studio, Jakarta Timur. Tapi untuk album “Teologi Derivatif”, secara keseluruhan sudah digodog DalDelDol selama dua tahun belakangan.
“Terbilang lama dikarenakan kami mencoba bermain dengan komposisi tiga gitaris,” seru DalDelDol mengungkap alasannya.
Oh ya, sesuai judulnya, lirik lagu “Konflik Agraria” memang menuangkan segala keresahan yang terjadi mengenai banyaknya kasus makelar tanah yang acapkali terjadi di lingkungan sekitar. Manipulasi sertifikat tanah yang merupakan hak warga yang mengakibatkan banyaknya praktek kecurangan dan penggusuran. Tentu saja keserakahan akan materilah yang menjadi pemicu keserakahan itu terjadi tanpa belas kasihan.
Sebelum melahirkan lagu “Konflik Agraria”, DalDelDol yang dibentuk pada 2011 silam telah melahirkan rilisan rekaman berupa album mini (EP) berjudul “Anak Negeri Kehilangan Tempat Bermain” (2012) serta album penuh “Semakin Gila” (2017). (mdy/MK01)
Leave a Reply