Oleh @mudya_mustamin
Seiring dengan pesatnya penyebaran informasi global, eksplorasi di ranah musik keras pun terkerek semakin mencengangkan. Referensi dan ide-ide baru yang saling-silang menjadi modal eksplorasi yang tak terbatas. Hasilnya, banyak karya besutan lintas genre yang menggairahkan.
Sepuluh lagu yang kami pilih di sini (diurutkan berdasarkan tanggal rilis), kami anggap yang terbaik sejauh ini. Walaupun sejujurnya, sangat sulit menentukannya. Kriteria yang kami terapkan masih berdasarkan kombinasi keunikan eksplorasi dan eksperimentasi, lalu kematangan aransemen, komposisi serta olahan produksi rekamannya. Tapi tentunya, tanpa mengabaikan terapan nada-nada yang catchy dan groovy.
BURGERKILL “Resilient Blood” (14 Januari 2023)
Bisa dibilang, lagu ini lahir setahun setelah kepergian Aries Tanto a.k.a. True ‘Eben’ Megabenz, pendiri Burgerkill. Sebuah komposisi yang berhasil mematahkan rasa kehilangan, sekaligus membangkitkan kembali semangat band asal Bandung ini untuk terus berkarya. Lewat “Resilient Blood”, Burgerkill ibarat mengekspresikan kondisi percaya diri, positif dan persisten dalam menghadapi era baru.
STRANGERS “Surai Seraya” (26 Februari 2023)
Target utama band berpaham metal ekstrim modern ini cuma satu, yaitu membuat karya lagu sekeren mungkin! Dan sepertinya, tekad itu terbukti berhasil. “Surai Seraya” serta lagu-lagu lain yang telah mereka rilis, mendapat sambutan positif dari publik metal, dan bahkan membuahkan gelar The New Beast versi Hammersonic Awards 2023. Strangers sendiri diperkuat musisi jebolan berbagai grup cadas modern seperti Aftercoma, Revenge The Fate, For Revenge hingga Burgerkill.
HALFMATH “Wait and See” (28 Maret 2023)
Band rock pendatang baru, tapi sebenarnya diperkuat lima musisi yang sudah tak asing lagi, yang pernah menjadi motor penggerak utama Funky Kopral, band alternative rock berkontur funk yang pernah cukup disegani namanya pada akhir era ‘90an hingga 2000-an. Lagu ini adalah debut yang menandai secara resmi kelahiran Halfmath di skena rock Tanah Air, yang kali ini datang dengan referensi yang lebih luas.
ST. LOCO “Believer” (7 Mei 2023)
Lagu ini adalah salah satu perwakilan era baru St. Loco yang tertuang di “H.O.M.E”, album yang memenangkan trofi Album Metal Terbaik di AMI Awards 2023. Tidak meninggalkan jejak nu metal, tapi kini dibalut sentuhan modern metalcore yang cukup tebal. Ada pengaruh inspirasi dari band-band dunia seperti Landmvrks, Architects, Wage War hingga Polaris. Dan mereka menyebut “Believer” menerapkan kombinasi progresi kord yang tidak lazim dengan nada yang enak dan berkelas.
VLAAR “Sumpah Darah” (6 Juni 2023)
Pejuang hibrida rock dan metal dari Desa Sukatani ini mengedepankan konsep kearifan lokal, yang dihembuskan dari skena gelap ‘bawah tanah’. Lagu ini, merupakan salah satu amunisi terbaik dari album VLAAR yang bertajuk “Blekmetal”, rilisan label Blackandje Records. Karya yang sempat dinominasikan untuk gelar Album Metal Terbaik di ajang bergengsi, AMI Awards 2023 ini, seolah mengembalikan ingatan ke masa keemasan heavy metal era 1980-an.
ASIAMINOR “Predetermined / Singularity” (9 Juni 2023)
Konsistensi dalam mengeksplorasi kreativitasnya menjadi pegangan utama pejuang cadas asal Bandung, Jawa Barat ini. Walau sempat beristirahat panjang selama lebih dari tujuh tahun, namun Asiaminor tidak kehilangan taringnya. Mereka berhasil melahirkan karya progressive metalcore yang eksploratif, tidak menerapkan pengulangan bar, dengan riff serta pola ketukan dram yang berbeda-beda di sepanjang lagu.
HIATUS MANTRA “Marka Titimangsa” (31 Juli 2023)
Berawal dari proyek solo yang kini semakin mantap sebagai band seutuhnya. Lagu ini, juga sekaligus mengubah haluan paham musik band asal kota Malang, Jawa Timur ini. Dari yang sebelumnya berdiri di jalur alternative rock dan post-grunge, kini menjadi lebih gelap, dengan kontur stoner doom serta doom metal yang kental dan menghipnotis.
BLEEDING BACTERIA “Thanatos” (3 Oktober 2023)
Pejuang deathcore asal kota Banjar Patroman, Jawa Barat ini, tetap berpijak pada benang merah deathcore di sekujur lagunya. Tapi kali sarat akan pengembangan di teknik vokal, yang melibatkan raungan growl, guttural, tunnel throat yang lantas dikombinasikan dengan riff-riff metalcore yang progresif, serta bumbu-bumbu efek shimer ambient lead.
TARUK “Mengangkangi Dunia” (17 November 2023)
Sebuah eksperimentasi yang diproyeksikan menjadi cetak biru band ini menuju materi-materi selanjutnya. Eksplorasi terkini yang lebih gelap, mencekam, dewasa, dan tentunya cadas. Pihak band menyebut, sejauh ini “Mengangkangi Dunia” adalah lagu mereka yang terkompleks, abrasif, sangar dan lebih ‘berdarah’. Komposisinya sendiri digeber nuansa death metal yang kental, beradu dengan gang shout koloni hardcore yang berpotensi meledakkan moshing, plus dentuman dram d-beat dan H8000 sepanjang teriakan parau.
DEATH VOMIT “Divine Heretic” (5 Desember 2023)
Lagu pertama yang digarap setelah vokalis Sofyan Hadi hengkang. Kini dengan Agustinus Widi (eks vokalis Deadsquad), dedengkot brutal death metal Yogyakarta ini melangkah ke level yang lebih intens, bagaikan taring tajam yang semakin terasah. Sejak awal hingga akhir lagu, tempo super gesit cukup dominan, yang dibangun dari gempuran blast beat serta garukan riff gitar yang cepat, bernada ‘jahat’, bengis dan non-kompromis.
.
Leave a Reply