Band belia asal Bekasi ini mencoba bereksplorasi di ranah rock. Konsep itu, langsung mereka perdengarkan lewat karya lagu tunggal debut bertajuk “We Are” yang dirilis tepat di hari kelahiran Strive, yakni pada 10 Oktober 2023 lalu. Tapi tanpa membuang-buang banyak waktu, pada 3 Januari 2024 lalu, Strive sudah menggeliat lagi lewat rilisan album mini (EP) berjudul “Grayscale”. 

“We Are” yang berarti ‘kita’ atau ‘kami’ menjadi pondasi awal Strive dalam menyiapkan EP tersebut. Sebuah lagu yang menceritakan bagaimana band ini dalam bermusik. “Dimana kami selalu berusaha membuat lagu dengan tema realita kehidupan,” ujar pihak band kepada MUSIKERAS.

Selama proses rekaman “Grayscale”, vokalis Aji Prasetya, gitaris Ahkmad Sarifudin dan bassis Wali Eka Sunaro yang menggerakkan Strive, mengaku tidak terlalu mengalami kendala berarti. Proses yang berlangsung di DH Records – studio rekaman milik sang gitaris – berjalan dengan baik dan cukup lancar. Tapi butuh waktu hingga kurang lebih tiga bulan lantaran ada beberapa tahapan revisi demi mendapatkan hasil terbaik dan maksimal. 

“Karena motivasi dari Strive ingin membuat suatu karya dengan hasil yang maksimal dan mudah dinikmati oleh pendengarnya,” seru mereka menandaskan.

Dari beberapa lagu dalam EP “Grayscale”, Strive menyebut lagu “We Are” dan “Luka” yang membutuhkan waktu lumayan lama saat menjalani proses peracikannya. “Dua Lagu tersebut memiliki kompsisi instrumen yang cukup padat dan beberapa beat yang ‘gantung’ dan dengan tempo yang rendah kemudian naik. Agar komposisi dua lagu tersebut menjadi harmonis dengan pemilihan beat yang tepat. Itu yang menurut kami sangat menantang dalam mengeksekusinya. Tapi itu sudah menjadi konsep dalam dua lagu tersebut.”

Konsep rock yang diterapkan Strive di EP “Grayscale” sendiri cenderung mengarah ke kontur yang modern. Tapi musik rock modern yang bisa diartikan secara luas. Intinya mudah didengarkan dan dicerna oleh pendengarnya.

“Dalam EP ‘Grayscale’ (kami) tidak hanya mengambil genre rock saja. Ada beberapa genre lain yang kami ambil seperti metalcore dan heavy metal. Dengan beberapa alasan, kami tidak konsisten dalam genre rock saja, karena sang gitaris meminta dalam ‘Grayscale’ ini tidak terpaku pada genre rock saja.”

Keleluasaan Strive mengembangkan paham rock yang mereka anut bisa dilihat dari deretan band-band dunia yang mereka sebut sebagai sumber referensi. Di antaranya ada Shrezzers, Dayseeker, Bring Me the Horizon, Bad Omens, Architects, Memphis May Fire dan banyak lagi.

EP “Grayscale” yang diedarkan Strive bekerja sama dengan label digital bernama Rush Record, kini sudah bisa didengarkan di berbagai platform streaming seperti Spotify, Apple Music, Amazon Music, Deezer, Tidal hingga YouTube. (aug/MK02) 

.