Panggung rock dunia kembali kehilangan sosok yang cukup popular di era 1990-an. Pada 5 April 2024 lalu, Carl Jeffrey Snare atau yang lebih dikenal dengan nama C.J. Snare telah menghembuskan nafas terakhirnya akibat gagal jantung. Vokalis band hard rock FireHouse tersebut meninggal dunia dalam usia 64 tahun.
FireHouse sendiri merupakan band hard rock bentukan 1984 silam dari Richmond, Virginia (AS). Setelah mendapatkan kontrak dari label Epic Records lima tahun kemudian, band ini merilis album debut “FireHouse” pada 20 Agustus 1990 di Jepang, lalu menyusul pada 11 September 1990 di AS.
Dari karya rekaman studio tersebut, FireHouse yang juga diperkuat gitaris Bill Leverty, bassis Perry Richardson serta dramer Michael Foster berhasil melejitkan lagu “Don’t Treat Me Bad”, “All She Wrote” dan “Love of a Lifetime”. Bahkan berhasil mengantar mereka ke jenjang bergengsi, dengan mendapatkan penghargaan “Favorite New Heavy Metal/Hard Rock Artist” di pentas American Music Awards 1992.
Sepanjang rentang karirnya, FireHouse menghasilkan tujuh album studio, yaitu “FireHouse”, “Hold Your Fire” (1992), “3” (1995), “”Good Acoustics” (1996), “Category 5” (1998), “O2” (2000) dan “Prime Time” (2003). Namun tak dapat dipungkiri, popularitasnya lebih banyak terkerek oleh lagu-lagu rock balada yang memang sangat digemari di era awal kemunculan mereka. Nama FireHouse lantas mendunia antara lain berkat lagu “Love of a Lifetime” dan “When I Look into Your Eyes”.
“Love of a Lifetime” berhasil menempati peringkat 5 terlaris di Billboard Hot 100 pada 28 September 1991, sementara “When I Look into Your Eyes” berada di posisi 8 di tangga lagu terlaris yang sama, pada 17 Oktober 1992.
Namun sesungguhnya, FireHouse yang pernah beberapa kali menggelar konser di Indonesia, bukan hanya sebatas lagu-lagu balada. Di dalam album-album mereka, juga bertaburan karya lagu yang bertempo gesit berkualitas tinggi. Layaknya sebuah band keras. Berikut enam lagu pilihan MUSIKERAS, yang kami anggap cukup esensial untuk mewakili potensi FireHouse yang sejati.
“Reach for the Sky”
Lagu ini merupakan rilisan tunggal pertama, yang membuka jalan menuju peluncuran album kedua, “Hold Your Fire”. Setelah diperdengarkan resmi ke publik, berhasil menempati peringkat 83 terlaris di Billboard Hot 100 dan posisi ke-27 di Album Rock Tracks.
Lagu ciptaan C.J. Snare dan Bill Laverty ini dibuka dengan petikan gitar akustik, yang mengantar vokal C.J. melantunkan verse pertama selama sekitar 45 detik. Setelah itu, gemuruh tabuhan dram serta hantaman riff gitar berdistorsi yang dilapis derapan bass langsung memecah keheningan intro tadi, seiring vokal C.J. meneriakkan lirik “… my gun is loaded”!
“All She Wrote”
Lagu keempat yang dirilis lepas untuk mempromosikan album debut “FireHouse”. Komposisinya diperkuat permainan riff gitar yang sangat catchy dari Bill Laverty, berdistorsi padat dengan imbuhan pinch harmonic tipis yang membuat lagunya terasa berotot. Walau terbilang bertempo medium, namun lagu ini berpotensi besar mengajak kepala ‘berdansa’, dari awal hingga akhir lagu.
Menempati trek ke-10 di album debut, dan tidak dipromosikan sebagai rilisan tunggal. Namun lagu berdurasi 3:56 menit ini menawarkan getaran rock yang lumayan memicu adrenalin. Dibuka lengkingan tinggi vokal C.J., yang seolah memberi sinyal bahwa lagu ini bakal digeber dalam voltase tinggi. Salah satu komposisi berbasis hard rock yang dijamin menggetarkan lantai dansa.
Komposisi lagu berdurasi empat menit ini juga tidak terpilih sebagai lagu unggulan. Ditempatkan di urutan trek ke-11, dan digeber dengan gestur rock n’ roll/blues yang kental. Namun keseluruhan lagu dieksekusi dengan enerjik, mengentak dinamis dan sekaligus mengundang pendengarnya untuk sing along.
“Don’t Treat Me Bad”
Salah satu rilisan lepas dari album debut FireHouse ini mencatatkan terobosan yang cukup mencengangkan di tangga lagu terlaris Billboard Hot 100, berhasil mencapai peringkat ke-19, dan bahkan berada di posisi 16 di Billboard Hot Mainstream Rock Tracks, AS. Sementara di Australia, mampu masuk 10 besar terlaris.
Lagi-lagi, kombinasi riff gitar serta catchy chorus yang menjadi kekuatan utama Firehouse, tertuang apik di sini. Menerapkan kocokan riff yang ritmik dan lumayan memacu tubuh untuk bergoyang mengikuti entakan musiknya. (aug/MK02)
.
Ket. foto: FireHouse saat tampil di Kukar Rockin’ Fest (KRF), Lapangan Panahan GOR Aji Imbut, Tenggarong Seberang, 7 Maret 2015. Foto oleh Riki Noviana
Leave a Reply