REIIN Kumandangkan EP “Hipnos” dengan Konsep Deathcore

Dengan kibaran musik yang terpengaruh keganasan deathcore modern ala Bring Me the Horizon dan Make Them Suffer, enam anak muda asal Palembang, Sumatera Selatan ini mencoba menancapkan eksistensinya di ranah musik keras Tanah Air. Sejak terbentuk pada 2015 lalu, akhirnya REIIN berhasil menelurkan album mini (EP) perdananya, yang bertajuk “Hipnos”.

Di EP tersebut, band yang dihuni formasi Ogitawa Pratama (vokal), Dimas ‘Wiel’ Krisfrawielayuda (gitar), Adityo Nugroho (gitar), Elbent Thusanada (bass), Muhammad Aulia (dram) dan Galih ‘Brye’ Riksa Bryant (synthesizer) ini memaparkan cerita tentang keresahan sang vokalis terhadap apa yang terjadi di dunia saat ini, tentang isu politik yang dikaitkan dengan wabah yang terjadi saat ini hingga isu agama serta organisasi-organisasi yang meresahkan, yang mengatas namakan agama.

REIIN mulai menggarap “Hipnos” sejak 2018 dan membutuhkan waktu lama karena terkendala domisili para personelnya yang berjauhan. “Personel tidak di satu kota berdekatan (sehingga) membuat pengerjaan EP agak tersendat. Tapi pada akhirnya berhasil kami rilis tahun ini,” ungkap pihak band kepada MUSIKERAS.

Tentang deathcore yang menjadi paham utama mereka di album “Hipnos”, REIIN mengklaim bahwa memang jenis musik itulah yang saling menghubungkan para personelnya. Dan selain itu, apa yang mereka ramu di “Hipnos” – terutama dari segi lirik – bisa dibilang menerapkan konsep yang sedikit berbeda dibanding band-band deathcore kebanyakan.

“Secara lirik seharusnya mengangkat tentang tema-tema kematian atau pun semacam itu, (tapi) justru secara lirik kami malah mengangkat tentang isu agama dan isu sosial yang terjadi saat ini,” cetus mereka.

Menurut para personel REIIN, lima trek yang mereka suguhkan di “Hipnos” secara keseluruhan memiliki karakter yang kuat dan berciri khas. “Jika disuruh memilih pun kami bingung mana lagu yang menjadi favorit kami. Semuanya favorit karena memiliki arti tersendiri dan itu relate ke tiap personel.”

EP “Hipnos” kini sudah tersedia di berbagai penyedia jasa dengar musik digital (streaming) seperti Spotify, Joox, YouTube Music, Deezer, iTunes dan Amazon Music. (aug/MK02)

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts