Tak lama setelah merilis lagu daur ulang milik grup rock Muse, “Stockholm Syndrome”, unit progressive metal ERRA harus berpisah dengan gitarisnya, Sean Price. Tepatnya terhitung sejak 28 Maret 2022 lalu. Sean sendiri tergabung di Erra sejak 2012, dan mengawali kiprahnya di departemen bass. Lalu pindah menjadi gitaris dua tahun kemudian.
“Saya mendedikasikan 10 tahun hidup saya untuk band, sedih untuk mengucapkan selamat tinggal. Namun, ini hanyalah babak baru bagi band dan saya. Tur terasa lebih sulit karena pandemi baru-baru ini. Pilihan karir yang sudah sulit tampaknya hanya untuk menjadi lebih menantang, tapi itulah mengapa band ini membutuhkan dukungan Anda lebih dari sebelumnya. Saya adalah penggemar terbesar Erra. Anda tidak tahu apa yang dilakukan musik dan permainan untuk Anda semua untuk saya dan hidup saya. Saya sangat berterima kasih kepada semua penggemar dan rekan satu band yang sangat saya cintai,” urai Sean lewat pernyataan resminya.
Erra yang terbentuk sejak 2009 kini menyisakan formasi Alex Ballew (dram), Jesse Cash (gitar/vokal clean), J.T. Cavey (vokal) dan Conor Hesse (bass).
Kredit foto: Aaron Marsh (Erra)
.
Karya album bertajuk self-titled yang dirilis BULLET FOR MY VALENTINE pada 8 Juli 2022 lalu mendapat penyegaran. Oleh label Spinefarm/Search & Destroy, album berisi 10 lagu tersebut dikemas ulang dalam versi berembel ‘Deluxe Edition’, dengan penambahan empat materi baru sebagai lagu bonus.
Karya-karya baru yang melengkapinya adalah “No More Tears”, “Step Out From The Inside”, “This Means War” serta “Omen” yang dijadikan sebagai nomor tunggal pembuka. Selain itu, masih ada tambahan satu lagu lagi, berjudul “Stitches” yang sebelumnya hanya dirilis di Jepang. Selain kemasan CD, album kemasan baru itu juga akan diedarkan dalam format piringan hitam pada 11 November 2022 mendatang.
.
Pada 13 Mei 2022 mendatang, monster progressive rock/metal asal Swedia, OPETH bakal meluncurkan kembali album “In Cauda Venenum”, kali ini versi Extended Edition via Atomic Fire Records. Sebelumnya, karya album tersebut pertama kali dirilis pada 27 September 2019 via Nuclear Blast Records.
Di kemasan terbaru ini, Opeth menyematkan dua versi dari album tersebut, yakni rekaman yang berbahasa Inggris dan berbahasa Swedia. Lalu masing-masing diberi desain ilustrasi baru, plus tambahan satu keping CD lagi yang memuat beberapa lagu bonus yang belum pernah dirilis sebelumnya, yakni “The Mob” / “Pöbeln”, “Width Of A Circle” / “Cirkelns Riktning” dan “Freedom & Tyranny” / “Frihet & Tyranni”. Lalu bakal ada pula rilisan dalam format piringan hitam yang dilabeli ‘Connoisseur Edition’ dalam jumlah terbatas, dengan tambahan trek bonus yang sama, namun dengan mastering ulang yang dieksekusi oleh vokalis, gitaris dan motor utama grup ini, Mikael Åkerfeldt.
.
Usai beri kejutan lewat album mini (EP) bertajuk “Gothica Fennica Vol. 1” pada 20 Maret 2020 lalu, VILLE VALO (VV) kembali berkiprah di pentas rock dunia. Vokalis dan motor penggerak utama band gothic rock asal Finlandia, HIM tersebut baru saja melepas lagu tunggal terbarunya yang berjudul “Loveletting” pada 8 April lalu. Karya rekaman tersebut bakal menjadi salah satu amunisi untuk materi album debut solonya, “Neon Noir” yang rencananya bakal dilepasliarkan pada Januari 2023 mendatang.
VV sendiri dikenal luas lewat kharismanya yang kuat saat menggulirkan HIM sejak 1991 hingga dinyatakan bubar pada 2017 lalu. Menurut VV, HIM memang sudah bubar, tapi ia masih punya semangat dan emosi untuk meneruskan karir di musik. “Hidup saya belum usai. Babak HIM sudah selesai, tapi buku itu belum tamat.”
.
Di pentas bergengsi Grammy Awards ke-64 yang digelar di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas (AS) pada 3 April lalu, unit progressive metal legendaris, DREAM THEATER bersuka cita. Lewat komposisi “The Alien” yang termuat di album “A View From The Top Of The World” (2021), mereka berhasil memenangkan penghargaan kategori “Best Metal Performance”.
“The Alien” berhasil menyisihkan pesaingnya, yakni “Genesis” (DEFTONES), “Amazonia” (GOJIRA), “Pushing The Tides” (MASTODON) dan “The Triumph Of King Freak (A Crypt Of Preservation And Superstition” (ROB ZOMBIE).
Sementara di kategori rock, FOO FIGHTERS yang baru saja kehilangan dramernya, Taylor Hawkins yang meninggal dunia pada 25 Maret lalu, berhasil menyabet tiga penghargaan sekaligus, yaitu “Best Rock Performance” untuk lagu “Making A Fire”, lalu “Best Rock Song” untuk lagu “Waiting On A War” dan “Best Rock Album” untuk “Medicine At Midnight”.
.
Mengambil rekaman audio dari konser virtual mereka di The Palladium yang berlokasi di kampung halaman mereka, Worcester, Massachusetts, pada 6 Agustus 2021 lalu, senior metalcore ikonik KILLSWITCH ENGAGE mencoba terus mengabadikannya dengan merilisnya dalam format album. Diberi judul “Live At The Palladium” dan bakal diedarkan dalam format digital, piringan hitam dan CD pada 3 Juni 2022 mendatang via label Metal Blade. Materi lagu dari konser (dan album) itu sendiri terfokus pada “Atonement” (2019), lalu album self-titled dari era awal 2000an serta beberapa lagu kejutan.