Kabar Keras Dunia: Dari MY CHEMICAL ROMANCE, LORNA SHORE Hingga WHITESNAKE

Ini kabar yang paling menggegerkan skena musik rock minggu ini. Tanpa sinyal peringatan, sebuah lagu rilisan tunggal terbaru tiba-tiba melesat dari kubu pahlawan emo asal New Jersey, MY CHEMICAL ROMANCE. Lagu itu bertajuk “The Foundations Of Decay”, dan merupakan karya rekaman pertama band itu yang dirilis resmi sejak 2014 silam.

Album terakhir My Chemical Romance adalah “Danger Days: The True Lives Of The Fabulous Killjoys” yang diluncurkan pada 2010, lalu dinyatakan bubar tiga tahun kemudian. Pada 2014, mereka masih sempat merilis lagu baru berjudul “Fake Your Death” yang termuat di album kompilasi lagu-lagu terbaik mereka, “May Death Never Stop You”. Setelah itu para personelnya – vokalis Gerard Way, bassis Mikey Way serta gitaris Ray Toro dan Frank Iero – sempat sibuk dengan proyek masing-masing hingga mereka berkumpul kembali pada Desember 2019, lewat sebuah penampilan konser. 

Sejak terbentuk pada 2001, My Chemical Romance telah merilis empat album studio. Dua di antaranya mencetak kesuksesan besar secara komersil, yaitu “Three Cheers for Sweet Revenge” (2004) dan “The Black Parade” (2006). Mereka membius dunia lewat karya-karya bauran elemen emo rock, punk rock dan hardcore, seperti yang antara lain terdengar di lagu “Helena”, “I’m Not Okay (I Promise)”, “The Ghost of You”, “Welcome to the Black Parade” dan “Cancer”.

Kredit foto: Devin Sarno

.

Band favorit metalhead generasi modern, LORNA SHORE akhirnya menggeber lagu terbarunya lagi. Salah satu yang paling ditunggu-tunggu di skena musik cadas. Lagu yang bertajuk “Sun//Eater” tersebut bakal menjadi salah satu amunisi “Pain Remains”, album penuh mereka yang bakal dilepas pada Oktober 2022 mendatang via label Century Media Records.

“Pain Remains” bakal menjadi karya album penuh pertama Lorna Shore yang menghadirkan vokal akrobatik Will Ramos, sejak vokalis tersebut resmi bergabung pada 11 Juni 2021. Sebelumnya, kehadiran Will yang fenomenal baru diproklamirkan lewat dua lagu – salah satunya “To the Hellfire” yang brutal – yang dikemas dalam sebuah album mini (EP) berjudul “…And I Return To Nothingness”.

“Kami sangat senang akhirnya bisa mengeluarkan sesuatu yang berbeda dan baru yang semakin menonjolkan kami sebagai individu maupun band. Lagu atau album ini benar-benar menyatukan kami dalam segala hal. Kami tidak sabar untuk segera berbagi dengan Anda semua,” seru Will lewat siaran pers resmi Lorna Shore.

.

Salah satu pionir melodic death metal, THE BLACK DAHLIA MURDER sangat berduka. Lewat kabar yang tersiar di akun media sosial dua hari lalu, mereka menyampaikan kematian dari Trevor Strnad, vokalis band tersebut. Tidak disebutkan penyebab meninggalnya, namun pihak band membagikan nomor kontak National Suicide Prevention Lifeline, sehingga diduga kuat Trevor yang berusia 41 tahun mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Kabar itu tentunya sangat mengagetkan para penggemarnya, mengingat Trevor dikenal sebagai sosok musisi yang sangat ramah dan mudah bergaul. Ia sempat bersedih setelah ibu kandungnya meninggal, namun di sisi lain Trevor juga mengungkapkan ingin menjalani kualitas hidup yang lebih baik setelah memasuki usia 40. Antara lain dengan meninggalkan alkohol.

The Black Dahlia Murder terbentuk sejak 2000 silam, dan sejak awal sudah diperkuat oleh Trevor. Band ini beberapa kali menggelar konser di Indonesia, di antaranya pada 3 November 2007 silam di Hall Basket A, Senayan, Jakarta, dalam rangkaian “Nocturnal World Tour”, serta di pentas bergengsi Hammersonic Festival 2017.

.

Penggeber melodic death metal lainnya, SOILWORK telah mengumumkan siap meluncurkan album studio terbarunya dalam tiga tahun terakhir. Berjudul “Övergivenheten”, dan bakal diperdengarkan secara keseluruhan pada 19 Agustus 2022 mendatang melalui label Nuclear Blast Records.

Menurut penuturan band veteran asal Swedia tersebut, konsep yang disuguhkan formasi Björn ‘Speed’ Strid (vokal), David Andersson (gitar), Sven Karlsson (kibord), Sylvain Coudret (gitar), Bastian Thusgaard (dram) dan Rasmus Ehrnborn (bass) kali ini jauh lebih kompleks. Sangat mewakili pengalaman serta pengembangan mereka secara musikal dalam perjalanan karir Soilwork saat ini.

Band yang terbentuk di Helsingborg pada 1995 silam ini mendapatkan perhatian positif internasional lewat album “Steel Bath Suicide” (1998) dan “The Chainheart Machine” (1999) yang akhirnya membuat mereka dipinang oleh Nuclear Blast pada 2001.

.

Album studio kedua dari band rock fenomenal asal Mongolia, THE HU mulai dpanaskan. Ditandai dengan peluncuran lagu rilisan tunggal terbaru bertajuk “This Is Mongol”, yang diedarkan via label Better Noise Music. Sebuah video musik dengan konsep epik untuk mendukung promonya juga sudah tayang di YouTube, karya sutradara John Connor Hammond.

The Hu merilis album debutnya berjudul “The Gereg” pada 2019, dimana mereka menggabungkan heavy metal dengan elemen tradisional Mongolia. Pada awal Maret 2020 lalu, The Hu tampil di Jogjarockarta Festival, Yogyakarta, berbagi panggung dengan Scorpions, Whitesnake serta band lokal Indonesia macam Godbless, Death Vomit, Powerslaves dan Navicula.

.

Band rock legendaris WHITESNAKE kembali mengotak-atik karya-karya lamanya. Kali ini, giliran album “Greatest Hits” yang dipermak, lalu dirilis ulang dalam kemasan baru dengan sedikit perubahan di jumlah dan susunan lagu, sejak 6 Mei lalu.

Dari album kompilasi yang pertama kali diedarkan pada 1994 silam tersebut, fokus memuat lagu-lagu terbaik Whitesnake dari album era hard rock/heavy metal mereka seperti “Slide It In” (1984), “Whitesnake/1987” (1987) serta “Slip Of The Tongue” (1989). Tapi kali ini, vokalis dan motor penggerak utama Whitesnake, David Coverdale menambahkannya dengan trek “Forevermore” dari album berjudul sama yang diproduksi pada 2011 lalu.

Total 16 lagu di “Greatest Hits” kini dihadirkan dengan kualitas penataan suara yang lebih segar, disesuaikan dengan kemajuan teknologi rekaman kekinian. David melakukan mixing serta mastering ulang untuk lagu-lagu seperti “Still of the Night”, “Here I Go Again”, “Fool For Your Loving”, “You’re Gonna Break My Heart Again”, “Is This Love”, “Crying in the Rain” hingga “Now You’re Gone”. 

Kini bisa pula didengarkan tambahan isian gitar dari Adrian Vandenberg di lagu “The Deeper The Love” dan “Judgement Day” serta permainan solo gitar dan isian ritem John Sykes yang sebelumnya tidak disertakan di lagu “Slide It In” dan “Give Me All Your Love”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts