INFINITE DROPLET Semakin Ekstrim di “Evil Desires”

Di karya terbarunya, Infinite Droplet tampil semakin ekstrim, dimana mereka memaksimalkan leburan beberapa elemen ‘core’ yang lebih cadas dan brutal.
infinite

Di “Evil Desires” ini, Infinite Droplet menerapkan paduan permainan riff gitar yang teknikal dan modern, dengan penggunaan teknik blasting dan ketukan yang intensif pada dram, sehingga membuat lagu tersebut terkesan lebih brutal sekaligus lebih cadas dibanding beberapa karya lagu mereka sebelumnya.

Unit cadas dari Palembang, Sumatera Selatan yang digerakkan vokalis Lutfhi As Siddiq (Aluthfi), gitaris Yuvie Alfarizky (Yuki) dan Rizky Agung Martadiraja, dramer Miftahudin Adha (Miftah) dan bassis Bayu Dwi Dinata ini menyuntikkan unsur tangga nada bernuansa Arabian pada penggalan awal lagu, yang dilengkapi dengan lirik berbahasa Arab lewat alunan vokal yang samar.

Sementara semburan vokalnya, mengombinasikan teknik scream dan growl, yang umumnya digunakan pada lagu-lagu berpaham deathcore maupun hardcore. Lalu pada bagian akhir lagu ditutup dengan geraman deep growl serta sedikit lantunan yang memberikan kesan gelap yang mendalam.

“Racikan lagu ‘Evil Desires’ memiliki varian referensi musik, seperti (dari band) Lorna Shore, beat-beat ala Slaughter to Prevail, sekaligus Arabian scale seperti Born of Osiris dan riff gitar ekstrim seperti Infant Annihilator,” seru pihak band kepada MUSIKERAS, merinci. 

Dibanding karya sebelumnya, lanjut mereka, “Evil Desires” yang direkam di Dvrkside Studio ini lebih terkesan ekstrim lantaran lebih didominasi gitar dan vokal. “Lebih banyak teknik yang dipakai, sehingga lagu kali ini lebih sulit untuk proses rekamannya ketimbang lagu sebelumnya.”

Lirik “Evil Desires” sendiri mengisahkan tentang perjalanan seseorang yang menuruti nafsu atau keinginan jahat hingga akhirnya memilih untuk mengakhiri hidup (suicide) yang diperjelas dari tiap penggalan lirik berisikan cerita dari kondisi yang dialaminya.

Di awal lagu yang digarap sejak September lalu, sang vokalis meneriakkan lirik yang menggambarkan bahwa penderitaan di dunia merupakan buah dari kejahatan nafsu yang terus-menerus dilakukan. Lalu mencari pelarian akan ujian dunia dengan menuruti hasutan setan, berupa keserakahan akan kekuasaan, haus akan nafsu biologis, nafsu duniawi, berfoya-foya, sampai melupakan Tuhan dan akhirnya tak menemukan jawaban yang membuat akal buntu serta lelah hingga memutuskan untuk menakhiri hidupnya.

Namun, alih-alih mendapatkan ketenangan, pada bagian inti hingga akhir lagu ini, Infinite Droplet meneriakkan lirik yang mengungkap konsekuensi yang dialami, berupa siksaan tanpa henti yang melahirkan penyesalan dan kepedihan mendalam, yaitu penderitaan di dalam neraka selamanya.

Setelah perilisan “Evil Desires”, Infinite Droplet telah menargetkan untuk menggelar tur singkat serta merencanakan perilisan album terbaru yang saat ini sedang dalam proses perekaman.

“Evil Desires” sudah disemburkan ke berbagai platform digital sejak 30 November 2024 lalu. (mdy/MK01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts