Setelah sukses dengan kolaborasi Evil Alliance bersama Slayer pada 2022 lalu, kini Lawless Jakarta kembali menegaskan posisinya sebagai penghubung antara musik legendaris dan subkultur urban.
Kali ini, berkolaborasi dengan Black Sabbath, band pelopor heavy metal dunia. Heavier Than Ever menjadi pertemuan dua ikon dalam satu momen bersejarah.
Black Sabbath dan Lawless Jakarta, ikon subkultur bising, motor, musik, dan gaya hidup arus pinggir di Asia Tenggara. Menjadi lebih dari sekadar rilisan. Ini adalah perayaan warisan, identitas, dan suara.
Paduan itu dibangun atas kerja sama langsung dengan pihak Universal Music Indonesia selaku label resmi, dan Bravado sebagai pemegang lisensi sah untuk merchandise global Black Sabbath.
Proses kreatif dan legalitasnya melibatkan rapat intens antara tim Lawless Jakarta, Universal Music Indonesia, Bravado, serta perwakilan resmi dari Black Sabbath.
Heavier Than Ever tidak hanya merilis merchandise, tapi melintasi seluruh DNA Lawless Jakarta. Koleksi ini mencakup apparel grafis berbahan heavy cotton, skate deck edisi spesial hingga helm motor hasil desain kolaboratif.
Sebuah paket lengkap yang menyatukan musik, gaya, dan kendaraan.

Seluruh produk telah dirilis serentak pada 14 Desember 2025, dan tersedia secara eksklusif di toko Lawless Jakarta, webstore, reseller resmi serta kanal daring resmi Lawless Jakarta. Ketersediaan sangat terbatas, dan tidak akan diproduksi ulang.
Untuk merayakan kolaborasi tersebut, Lawless Jakarta juga akan menggelar acara Black Sabbath Night, dengan formasi pengisi acara yang terinspirasi oleh band yang identik dengan formasi Ozzy Osbourne, Tony Iommi, Geezer Butler dan Bill Ward tersebut. Hajatan itu bakal digelar pada 26 Januari 2026 mendatang, di Ratatat Jakarta.
Heavier Than Ever adalah pernyataan sikap. Untuk mereka yang tidak hanya mengenakan warisan, tapi juga menjalaninya.
Informasi selengkapnya, bisa langsung mengakses akun Instagram resmi Lawless Jakarta.
Black Sabbath sendiri merupakan band heavy metal yang terbentuk di Birmingham, Inggris pada 1968 silam. Tiga album pertamanya, yakni “Black Sabbath” (1970), “Paranoid” (1970) dan “Master of Reality” (1971) tak hanya membuahkan sukses komersil, namun sekaligus menancapkan pengaruh besar sebagai pionir dalam pengembangan paham heavy metal. (*/MK04)