SUCKER HEAD Akan Pamitan di Hammersonic Fest 2017

Pasca kepergian vokalis, bassis sekaligus motor penggerak utama salah satu band metal legendaris Tanah Air, Sucker Head, Krisna J. Sadrach yang meninggal dunia pada 2 Agustus 2016 silam, pihak Revision Live sebagai penyelenggara Hammersonic Festival telah menyiapkan segmen khusus untuk menghormati dedikasi mendiang Krisna untuk kesuksesan festival musik metal terbesar di Asia Tenggara tersebut. Ya, sejak Hammersonic Fest bergulir pertama kali pada 28 April 2012 silam, Krisna tercatat memegang peranan besar dalam menyukseskan konsep event tersebut, dimana ia bertanggung jawab sebagai managing director.

Jika tak ada kendala, ada tiga agenda berkaitan dengan sosok Krisna J. Sadrach yang bakal dikumandangkan di Hammersonic Fest 2017. Yang pertama adalah peluncuran resmi buku tentang perjalanan karir Krisna di pentas industri musik Indonesia, lalu peluncuran album terbaru Sucker Head yang belum sempat dirilis semasa Krisna masih hidup, dan terakhir adalah konser perpisahan Sucker Head.

Nah, agenda yang disebut terakhir ini lumayan mengundang rasa penasaran para metalhead, khususnya berkaitan dengan formasi dan siapa sosok pengganti yang bakal berada di balik mikrofon. Namun ternyata, proses pemilihan pengganti vokalis Sucker Head untuk konser perpisahan ini tidaklah sulit. Lewat laman Facebook milik Anasthasia Sadrach, istri mendiang Krisna, telah diumumkan bahwa Roy Jecovox, mantan vokalis Boomerang yang bakal mengemban tugas tersebut, berbagi panggung dengan Nano (gitar), Medy (gitar), Bakar Bufthaim (dram) serta seorang bassis additional.

“Tidak membutuhkan waktu terlalu lama bagi kami (Sucker Head) untuk memilih dan mengumumkan siapa yang akan mengisi posisi vokal pengganti Krisna J Sadrach pada 7 Mei 2017 nanti. Bukan sekadar jalinan persaudaraan di antara mereka; ataupun kerja sama di kedua belah pihak – baik personal; antar band; bahkan paguyuban arek Suroboyo.  On behalf of Sucker Head (and my husband must be agree), proudly and full of love announce, that Roy Jecovox akan perform as our vocalist,” tulis Anasthasia di status Facebook, yang dipublikasikan pada 8 Maret 2017 lalu.

Banyak kesamaan antara kedua pihak sebelumnya. Menurut Anasthasia lagi, Sucker Head dan Boomerang sama-sama pernah menggarap ulang lagu milik Duo Kribo, “Neraka Jahanam”, keduanya pernah membuat lagu untuk band masing-masing, pernah menjalani tur bersama dan saling menghormati, mengagumi dan mengasihi satu sama lain.

“Bukan hal yang mudah, namun adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan bisa menjadi vokalis pengganti di sebuah band besar dengan vokalis yang sangat luar biasa berkharisma,” tulis Roy Jecovox di laman Facebook pribadinya.

Ide menggelar konser perpisahan ini sendiri mulai mengemuka saat para personel Sucker Head yang tersisa, serta penggagas Hammersonic, Ravel dan timnya menghadiri hajatan peringatan 40 hari meninggalnya Krisna di rumah duka. Saat itu, disepakati untuk menggelar konser pembubaran Sucker Head dengan memanfaatkan pentas Hammersonic sebagai momentumnya. “Sampai saat ini anak-anak baru akan matengin konsep pas latihan. Cuma inputan konsep packaging dari aku sendiri adalah historis sentimental yang ditampilkan. Salah satunya dengan memajang bass Krisna di panggung dan diberi spotlight. Mungkin juga menayangkan video klip Sucker Head,” urai Anasthasia kepada MUSIKERAS.

Cikal bakal kelahiran Sucker Head (nama terinspirasi tulisan merk dagang kotak korek api batang cap koin yang bertuliskan “Sakerhets-Tandstickor”) dimulai pada 1989 silam, yang digerakkan oleh formasi Irfan Sembiring (gitar), Krisna J. Sadrach (bass), Yachya Wacked (vokal), Nano (gitar) dan Doddy (dram). Band thrash metal ini lahir dari pertemanan di sebuah komunitas penggemar musik metal di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan Metro Pondok Indah yang lantas melahirkan beberapa band metal, termasuk Sucker Head. Sepanjang perjalanan karirnya, kerap terjadi perubahan di susunan formasi Sucker Head. Sejak akhir 1990, tercatat beberapa nama yang pernah menghuni Sucker Head. Selain Yachya, Irfan dan Doddy, dramer Alfredo dan mendiang Robin Hutagaol pernah mengawal band ini. Juga gitaris Untung dan Raden Mas Sri Seto Cokro. Irfan Sembiring sendiri lantas membentuk Rotor setelah hengkang dari Sucker Head. Sebelum dinyatakan bubar, Sucker Head telah merilis album “The Head Sucker” (1995), “Manic Depressive” (1996), “Paranatural” (1998), “10 th Agresi” (1999) dan “Hipertensi” (2004).

Tiket untuk menyaksikan Hammersonic Festival 2017 yang bakal berlangsung di Ecopark, Ancol pada 7 Mei 2017 mendatang dijual dalam tiga kategori dengan harga berbeda. Saat diberlakukan harga Early Bird yang telah ditutup pada 28 Februari 2017 lalu, tiket dibandrol Rp 300 ribu. Lalu pada 1 April mendatang, harga tiket naik menjadi Rp 400 ribu (presale) dan tepat sebulan kemudian mulai diberlakukan harga normal, yakni seharga Rp 500 ribu. Bagi calon pembeli tiket, bisa melihat daftar ticketbox di situs Revisionlive.com atau bisa juga langsung dibeli lewat gerai Indomaret di seluruh Indonesia. Lebih jauh tentang Hammersonic Festival 2017, silakan kunjungi situs resminya, hammersonic.com. (Mdy)

Kredit foto: Mudya Mustamin

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts