Pantang Menyerah, BRIGHTSIDE TO KILL Semburkan “Along Journey”

Setelah tertunda sejak tahun lalu akibat kesibukan para personelnya, album debut dari unit melodic metalcore asal Solo, Brightside to Kill, “Along Journey” akhirnya resmi dirilis pada pertengahan Agustus 2017 lalu. Pesta peluncurannya dieksekusi di Bosche VVIP Club, Yogyakarta dengan dukungan band-band cadas lainnya seperti Sabbra Cadabra, Cassandra, Recycle, Fornication dan Analogic.

Para personel Brightside to Kill tentu saja puas akhirnya bisa mewujudkan perilisan album perdana mereka. Maklum, penggarapannya terbilang cukup panjang dan melelahkan. Tian (vokal), Zaen (gitar), Ressa (bass), Septian (gitar) dan Tommy (dram) beberapa kali harus melakukan revisi di sana-sini, serta penyesuaian dengan formasi baru.

“Kami menggarapnya sejak awal 2016 setelah mini album kami selesai dan dramer kami yang pertama hengkang karena kesibukan,” ungkap Tian kepada MUSIKERAS.

Dengan formasi baru, Brightside to Kill pun melebarkan konsep musik ke arah yang lebih lebar dan dinamis. “Sebenarnya kami sudah berencana untuk meluncurkan album ‘Along Journey’ sejak pertenggahan 2016, tetapi karena kesibukan akhirnya tetep mundur hingga setahun. Kami rekaman di rumah, karena kalau kami garap sendiri jadi tahu (menentukan) warna musik kami sendiri.”

Tema lirik “Along Journey” sendiri merupakan penggambaran serangkaian proses kehidupan anak manusia. Mulai dari awal perjalanan ditandai dengan kelahiran, merasakan pahit getirnya kehidupan, meraih kesuksesan hingga bersinar kemudian meredup.

“Melalui musik, kami ingin menyampaikan suatu pesan ke pendengar. Bahwa kita harus mengejar impian, pantang menyerah demi menemukan makna hidup,” lanjut Tian, yang merupakan motor penggerak utama Brigthside to Kill.

Sebelum menegaskan konsep musiknya pada paham melodic metalcore, Brightside to Kill yang terbentuk pada akhir 2015 ini sempat memeluk genre Metalcore Post Hardcore, seperti yang tertuang di album mini (EP) mereka yang bertajuk “The Awakening” (2015). Lalu, mengacu pada referensi tiap personel yang berbeda-beda, yang antara lain terserap dari band-band internasional seperti Soilwork, Dreamshade, August Burns Red, Parkway Drive, As I Lay Dying serta beberapa band melodic hardcore, perlahan ramuan musik mereka pun bermuara di melodic metalcore.

Menurut Tian lagi, sebenarnya selera musik para personel Brightside to Kill berbeda-beda, tapi sejak awal mereka memang sudah disatukan oleh metalcore. “Karena sejak masih di bangku sekolah kami tumbuh diiringi musik Killswitch Engage, As I Lay Dying dan August Burns Red. Kami (juga) suka melodic death metal asal Swedia, jadi kami putuskan untuk main genre melodic metalcore. Kelebihannya kami bisa main distorsi berat saat song dan breakdown, tetapi juga bisa hanyut mengalir saat permainan gitar solo dan harmonisasi gitar 1 dan 2. Tantangannya, jangan bikin lagu yang gitu-gitu aja. Kami coba hadirkan 10 track dengan nuansa yang berbeda dari satu ke satu track lainnya agar tidak terkesan monoton.” (MK01)

.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts