BAD ASS MONKEY Siapkan Amunisi Pemicu Masalah

Akhirnya, setelah mengukuhkan keeksisannya pada awal 2015 lalu, unit rock asal Palu, Sulawesi Tengah, Bad Ass Monkey (BAM) berhasil mencetak karya rekaman perdana berupa album bertajuk “Trouble Maker”, yang bakal digelindingkan mulai 28 Oktober 2017 mendatang via label independen kenamaan lokal, Senggama Records.

Konon, butuh waktu lebih dari setahun bagi BAM untuk merampungkan 10 komposisi distortif yang termuat di album tersebut. Salah satu faktor yang membuat penggarapannya berlarut-larut adalah perubahan formasi. Band yang tadinya berformat trio ini berubah menjadi kuartet setelah dua personel baru, yakni Ian (gitar ) dan Otank (vokal/gitar) masuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Eko (vokal/gitar ).

“Dengan bergantinya personel tersebut mempengaruhi perubahan dari segi lirik, aransemen, maupun perubahan konsep di vokal yang berbeda dibanding vokalis sebelumnya,” urai pihak band kepada MUSIKERAS.

Sekadar menengok ke sejarah awal BAM, pembentukannya didasari keinginan beberapa personel dari band death metal senior di Palu, yakni Death Of Christ, untuk memainkan warna musik lain. Saat melakukan sesi jamming di studio, Fatur (bass) dan Andi (dram) lalu menyadari bahwa BAM harus menjadi proyek yang serius. Niat mereka pun berlanjut dan merekrut Eko untuk mengisi posisi vokal.

Sejak itu, BAM terus menggempur berbagai event musik di Palu yang membuat mereka sangat produktif dan bahkan berujung pada penulisan karya-karya lagu sendiri. Akhir 2016, Eko hengkang dan masuklah Otank dari band Catch a Cloud, sebuah band indie pop lokal. Lalu awal 2017, BAM juga mengajak Ian untuk bergabung di lini gitar.

Judul “Trobule Maker” sendiri diambil dari judul salah satu lagu di album debut tersebut, yang dianggap mewakili makna lirik keseluruhan album yang sarat tema permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan mereka. Proses penggarapan “Trouble Maker” juga dibuat sedemokratis mungkin, dimana setiap personel bebas memberi masukan ide-ide musikal.

“Kami tidak pernah membatasi diri dan memberikan kebebasan bagi setiap personel. Beragamnya referensi membuat apa yang kami hasilkan berbeda dan tidak stuck pada satu genre,” cetus pihak band lagi.

Sebagai langkah awal promosi “Trouble Maker”, BAM telah lebih dulu meluncurkan single pemanasan berjudul “City Sky” yang direkam di T-Musiq, salah satu studio rekaman profesional di Palu, sejak awal September 2017 lalu. “City Sky” adalah sebuah nomor singalong-able, yang berkisah tentang Palu, kota tempat mereka berasal. Lagu tersebut memberikan gambaran tentang kota yang langitnya selalu nyentrik dan membiru di kala siang hari, menyuguhkan panorama teluk, laut dan pegunungan di sekelilingnya. (MK01)

.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts