Unit rock modern asal Pekanbaru, SABI memilih menyuntikkan elemen elektronik di lagu-lagunya untuk mendapatkan keunikan, sekaligus memberi identitas pada genre yang mereka mainkan. Seperti yang tertuang di album debutnya bertajuk “Identity”, yang telah diluncurkan secara resmi sejak Januari 2018 lalu.
“SABI banyak diracuni oleh band-band seperti Pendulum, Modestep, Linkin Park dan Korn. Kenapa memutuskan untuk bikin band yang memadukan unsur rock modern dengan electro music karena pengen kelihatan beda dan keren,” seru para personel SABI kepada MUSIKERAS.
Vokalis Berto, gitaris Kevin, bassis Ryan, dramer Wawan serta Riski yang mengoperasikan synthesizer menggarap rekaman “Identity” sejak pertengahan 2016, selama empat tahun. Lumayan lama karena mereka harus menyicil prosesnya, menyesuaikan dengan kemampuan finansial band.
“Kami mengumpulkan dana dari panggung ke panggung untuk sebuah kepingan album CD, yang menurut kami merupakan suatu hal yang penting bagi kami. Sebuah identitas dari SABI band itu sendiri. Juga, sewaktu proses rekaman kami banyak menemukan ide cemerlang. Seperti salah satu contohnya, di lagu ‘Tell’, dimana pengisian vokal wanita yang dibantu oleh Desi Arini sebelumnya tidak direncanakan. Kendala lain dari pembuatan album ini adalah menyatukan semua ide,” urai pihak band, yang seluruh personelnya datang dari latar belakang musikal berbeda-beda.
SABI menyelesaikan proyek album “Identity” yang direkam di Bebop Studio, Pekanbaru pada November 2017 lalu, dimana eksekusi mixing dan mastering ditangani audio engineer andal, Joseph Manurung. Ada sembilan lagu yang termuat di album tersebut, tiga di antaranya, yakni “Detonated”, “Come Around” dan “Old But Gold” pernah termuat di album mini yang diluncurkan pada November 2016 sebagai materi promosi di Tokyo, Jepang. Sekadar tambahan informasi, SABI tercatat pernah mengikuti event internasional mewakili Indonesia dalam sebuah ajang kompetisi internasional di Tokyo pada Oktober 2016.
SABI sendiri mengambil namanya dari persepsi perumpamaan, yakni dari kata “BISA” yang berarti ‘mampu atau kuasa melakukan sesuatu’. Dari nama itu, mereka menganalogikannya sebagai motivasi positif dan rasa optimis, mampu menuangkan ide kreatif di jalur independent. Terbentuk resmi pada 10 Desember 2011, dan berturut-turut telah meluncurkan single “Goodbye” pada akhir 2013, lalu “Spirit” pada 2014 serta “Through My Eyes”, lagu yang juga termuat di album “Identity”. (Mdy/MK01)
.