GODPLANT Rilis “Turbulensi” Gelap, Berat, Depresif, Namun Kontras

Sebuah unit musik sludge metal asal Jakarta bernama Godplant mencoba melebur elemen doom metal dengan hardcore punk plus sentuhan Southern rock, dan meramunya secara serius. Hasilnya, lewat rilisan album debutnya yang bertajuk “Turbulensi”, terapan formula itu berhasil menelurkan 12 trek berat-padat yang menghantam secara maksimal.

“Turbulensi” sendiri telah diluncurkan sejak 28 Maret 2018 lalu via label musik cadas independen, Lawless Jakarta Records. Di album ini, Godplant yang digerakkan kawanan musisi; Edo “Litong” Raditya (vokal), Riza “Oyoy” Prawiro (gitar), Bahrul Ulum (bass) dan Gilang “Gicing” Firdauzi (dram) menggeber kombinasi sound kasar atau kesat, instrumentasi berdistorsi berat, tempo yang seringkali berubah drastis secara kontras serta tarikan vokal yang cenderung berteriak alias tidak dinyanyikan dengan ‘merdu’.

Ya, sesuai dengan judul album, konsep musik di atas memang mereka sebut sebagai sebuah interpretasi yang paling tepat. “Turbulensi adalah gerakan tidak beraturan akibat perbedaan tekanan udara atau temperatur. Hal ini kami interpretasikan dalam komposisi musik kami dengan menggabungkan alur nada yang kontras antara hardcore punk yang dinamis dan cepat dan doom metal yang berat namun penuh luapan emosi. Jadi jika kalian suka dengan nada yang berat dan marah, dengan alur kombinasi yang aneh namun dinamis, dengarkanlah ‘Turbulensi’,” seru Godplant kepada MUSIKERAS, menegaskan.

Luapan emosi kemarahan secara musikal yang berjibaku di album “Turbulensi”, menurut pihak band lagi, bisa dibilang semacam titik kulminasi dari berbagai pengaruh yang mereka serap. Di antaranya dari band-band seperti Eyehategod, Alice in Chains, Melvins, Discharge, Buzzoven serta beberapa penganut doom/sludge lainnya. “Mereka kami kombinasikan dengan lirik yang membahas tentang konflik dan peristiwa yang terjadi di sekitar kehidupan kami.”

Sejak terbentuk sekitar 2013 lalu, Godplant terbilang cukup telaten bergerilya meninggalkan jejak di berbagai panggung underground seputaran Jabodetabek. Mereka juga sempat merilis sebuah rekaman demo berformat kaset tahun lalu, dengan judul “Preambule” yang habis dalam waktu singkat. Nah, album demo itulah yang lantas mereka tajamkan di “Turbulensi”.

“Lagu-lagu yang terdapat pada ‘Preambule’ sebenarnya sama dengan apa yang ada pada ‘Turbulensi’. Hanya, ‘Preambule’ kami rekam secara live sebagai perkenalan kepada para metalhead untuk menuju ‘Turbulensi’ yang secara kualitas rekaman memang lebih baik.”

Proses rekaman “Turbulensi” dieksekusi Litong, Oyoy, Bahrul dan Gicing di Studio 88 yang berlokasi di kawasan di kawasan Cibubur, Jakarta Timur setahun lalu. Sementara untuk proses penataan serta pelarasan suara mereka serahkan pada Gema Pasha Randita di Plug Studio (Hurt ‘Em, Straight Answer, Modern Guns), juga di Cibubur.

Yang unik, Godplant enggan tampil terlalu tipikal sebagai band ‘gelap’ lewat desain artwork albumnya. Bekerja sama dengan ilustrator komik dan seniman mural jalanan, Shane Tortilla, Godplant justru menerapkan konsep yang kontras, bahkan sarat warna.

Apa alasan di balik konsep tersebut? ini jawaban panjang lebar dari Godplant:

“Beberapa orang yang pernah mendengarkan musik kami ketika live atau rekaman sebelum ‘Turbulensi’ cenderung beranggapan bahwa sampul album kami nantinya akan seperti layaknya band-band sludge seperti Eyehategod, yang banyak menggabungkan elemen-elemen ‘pesakitan’. Namun di sisi lain, kami juga sangat terinspirasi oleh artworker bernama Frank Kozik, yang banyak menggarap desain untuk (album) Melvins, The Offspring, Helmet dan Beastie Boys dengan karakter kartunnya yang aneh. Kami punya pemikiran bahwa musik kami sudah cenderung marah dan depresif (Sludge Metal), dan kami harus memunculkan imej yang berlawanan dengan depresif itu sendiri agar seimbang. Maka dari itu, muncullah nama Shane Tortilla sebagai artworker kami dengan karakternya komiknya yang cute, namun punya elemen ‘freak’ di dalamnya.” (mdy/MK03)

.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts