Setelah melengkapi formasinya menjadi lima orang, Scream In Bubble pun semakin mantap menjalani babak baru dalam perjalanan karirnya. Lima kepala yang fresh telah membuka keleluasaan unit metalcore/deathcore asal Bandung tersebut dalam berkreativitas, meninggalkan masa perang ego dari formasi sebelumnya. Hasilnya, tergurat jelas di single terbaru, bertajuk “Waterfall” yang sudah ditebar di berbagai gerai digital, serta divisualkan dalam format video lirik di YouTube sejak 9 Juni 2019 lalu.
“Banyak influence baru yang muncul di dalam lagu ‘Waterfall’, seiring berkembangnya musik secara global,” cetus pihak band kepada MUSIKERAS, menegaskan.
Dalam konteks musikal, para pemuja genre metalcore dan deathcore. Scream In Bubble yang kini dihuni Irfan Fadlan (vokal), Irdani (bass), Dany F. Saputra (gitar), Rizal “Izal” Ridwan (gitar) dan Aden Ridwan (dram) mengakui, secara keseluruhan mungkin sekilas akan terdengar seperti Architects, atau Wage War, sedikit Bring Me the Horizon dan bahkan Bad Omens dan While She Sleeps.
“Ya, sangat banyak hal baru yang muncul dimana semua itu adalah unsur-unsur dari metalcore. Scream In Bubble (juga) melakukan hal yang belum pernah kami lakukan yaitu menambahkan vokal clean agar bisa menggapai lebih banyak pendengar. Selain itu, riff-riff gitar pun menjadi lebih simpel serta ditambah harmoni melodi dan ambience sebagai pengiring mood lagu. Sangat jauh terdengar dibanding EP ‘Eterna’ dimana Scream In Bubble terdengar begitu deathcore dengan riff-riff brutal dan old school.”
Sekadar informasi, Scream In Bubble merilis album mini “Eterna” pada 2016, empat tahun setelah tergagas pembentukannya sebagai band. “Eterna” sendiri memuat single “Angkuh”, “Paranoia” dan “Pendosa”.
Eksekusi rekaman “Waterfall” sendiri dilakukan di Autumnwave Recordings milik gitaris Dany, termasuk untuk tahapan mixing dan mastering. Scream In Bubble memulainya pada akhir 2018, berawal dari gagasan Irfan yang menyampaikan ke Dany untuk membuat lagu yang tidak terlalu keras dan memiliki kesan galau, karena kebetulan mereka berdua sedang ada di titik galau yang paling tinggi. Setelah ‘guide’ rampung, akhirnya materi dilempar ke personel yang lain agar materinya bisa lebih matang.
“Butuh waktu dua bulan untuk membuat lagu ini menjadi seperti sekarang karena kami melakukan tiga kali revisi. Dany dan Aden sangat banyak memberikan warna baru pada (musik) Scream In Bubble yang menjadi alasan mengapa kami sekarang berbeda dibanding yang dulu.”
Setelah “Waterfall”, rencananya, Scream In Bubble kembali bakal merilis single, sebelum fokus merampungkan sebuah album penuh. “Sejauh ini belum ada judul untuk album tersebut, mungkin ada saran?”
Ada yang bisa bantu? (aug/MK02)
.