Hari Ini, Formasi Baru NILE Rilis “Vile Nilotic Rites”

Vokalis dan gitaris Nile, Karl Sanders melontarkan sabda penting mengenai “Vile Nilotic Rites” (Nuclear Blast), album terbaru milik unit death metal teknikal senior asal Amerika Serikat tersebut.

“NILE (kini) memiliki etos baru: kami tidak akan hidup di masa lalu,” cetus Karl, via siaran pers resminya. “Itu sudah berakhir dan kami telah melaluinya. Nostalgia memiliki masanya sendiri, tetapi kami lebih kuat sekarang. Kami akan melakukan sesuatu yang berarti sekarang. Kami tidak akan terpaku pada masa lalu. Ini menunjukkan apa yang mampu kami lakukan saat ini. Kami di sini untuk menaklukkan!”

“Vile Nilotic Rites” resmi diluncurkan hari ini. Dan album tersebut sekaligus menandai fase baru perjalanan karir Nile dengan formasi baru, yakni Karl Sanders, George Kollias (dram) dan dua personel terbaru, Brad Parris (bass) serta Brian Kingsland (gitar/vokal). Gitaris sebelumnya, Dallas Toler-Wade yang telah berjuang bersama Nile sejak 1997 telah mengundurkan diri pada Februari 2017 lalu.

Bagi Karl, di album “Vile Nilotic Rites” inilah untuk pertama kalinya ia merasakan bekerja sama dalam sebuah tim. Sebuah formula yang tak pernah dialaminya sejak penggarapan album debut “Amongst The Catacombs Of Nephren-Ka” (1998). Konon, gagasan itu tercetus dari Brad Parris yang mencoba mengutarakan kepada Karl, apakah memungkinkan bagi Nile untuk bekerja sama sebagai tim, menyatukan empat personelnya dalam misi yang sama.

“Saya langsung tertarik. Dan kini di 2019, kami (sudah) menjadi sebuah tim, dengan empat ‘kuda’ yang menuju ke arah yang sama. Akhirnya, saya harus katakan, itulah yang terjadi pada kami. Kami bekerja seperti orang gila. Kami benar-benar fokus pada (pembuatan) lagu-lagu di album ini. Kami tidak ingin ‘Vile Nilotic Rites’ menjadi album yang tipikal. Kami ingin para penggemar mendengarkannya, mendalami dan menikmatinya. Kami ingin orang-orang berkata, ‘Brengsek! Inilah NILE!’”

Nile menghabiskan waktu selama setahun menggodok produksi “Vile Nilotic Rites”, yang mulai dirancang di studio milik Karl, Serpent Headed Studios, di Greenville, South Carolina. Sementara untuk dram, dieksekusi George selama 10 hari di Esoteron Music Studios yang terletak di Athena, ibu kota negara Yunani. Keseluruhan hasilnya lantas dipoles oleh Mark Lewis dalam proses mixing dan mastering di MRL Studios, Nashville.

Nile yang pernah tampil di panggung Hammersonic Festival, Jakarta pada 28 April 2012 dibentuk di Greenville, South Carolina, AS pada 1993. Musik dan lirik mereka melebur death metal yang ekstrim dan teknikal dengan buncahan lirik yang terinspirasi kisah-kisah mistis dan religi Mesir kuno. Sejauh ini sudah merilis album “Amongst the Catacombs of Nephren-Ka” (1998), “Black Seeds of Vengeance” (2000), “In Their Darkened Shrines” (2002), “Annihilation of the Wicked” (2005), “Ithyphallic” (2007), “Those Whom the Gods Detest” (2009), “At the Gate of Sethu” (2012) dan “What Should Not Be Unearthed” (2015). (MK02)

Kredit Foto: Francesco-Desmaele

.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts