THE YERVS Bicara Tuhan di “God Is Reality”

Tanpa berwacana panjang lebar, unit rock asal Kota Sriwijaya, Palembang ini langsung gerak cepat menggarap lagu-lagu sendiri, setelah resmi terbentuk pada 21 September 2017 lalu. Satu per satu lagu mereka ciptakan dan direkam untuk persiapan album. Hasilnya, kemarin (21/12), album rekaman debut mereka yang bertajuk “God Is Reality” pun rilis.

Ya, kira-kira butuh dua tahun para personelnya, yakni Roffy (vokal/gitar), Vito (dram), Yudis (gitar) dan Ewan (bass) berkutat menggarap lirik dan aransemen tiap lagu. Setelah itu THE YERVS merekamnya di MataramCollabs Studio, dengan bantuan teknis dari Hamsi untuk proses mixing dan mastering, plus dukungan label Weekend Fuzz untuk produksi dan perilisannya.

“Kami sangat menginginkan hasil yang maksimal dari album ini,” cetus THE YERVS via siaran persnya.

Makanya, saat proses pembuatan lagu, para personel dibebaskan mengeluarkan ide yang tak terbatas dan terbuka. Sehingga tak heran, karya mereka di album ini terdapat berbagai unsur, mulai dari rock ’n roll, stoner rock, rock indonesia era ’80an dan bahkan dangdut.

“Kami menyerap referensi dari masing-masing personel. Kebanyakan dari band besar dunia seperti Black Sabbath, Led Zeppelin, The Shrine hingga Monster Truck. Pokoknya kebanyakan dari pelantang rock dari era ’70 dan ’80an,” ungkap THE YERVS kepada MUSIKERAS, menambahkan.

“God Is Reality” sendiri, secara keseluruhan, banyak menyorot kisah kehidupan di lirik-liriknya. Terlebih pada isu ketika manusia tidak lagi mempercayai Tuhan. Di album yang menyuguhkan lagu “Destroyer”, “Black Moon”, “Hard Live To Love”, “Gonna Die”, “Life in the Darkness”, “Falling in the World, “Divine” dan “Dismantle Lie” tersebut, THE YERVS mengingatkan lagi bahwa Tuhan memang benar adanya.

“Walaupun agama kalian berbeda, tapi percayalah bawah Tuhan itu Esa atau Satu. Di album ‘God Is Reality’, cerita di lirik lagunya bersambung dari trek satu sampai terakhir,” ujar mereka meyakinkan.

Terbentuknya THE YERVS sendiri diawali gagasan Ewan dan Yudis, yang menginginkan sebuah warna baru dari musik yang sebelumnya mereka mainkan. Lalu Ewan bertemu Roffy di GWK Bali saat perhelatan Soundrenaline 2017. Singkat cerita, pertemuan itu berujung pada kolaborasi bermusik, dan mereka lantas mengajak pula Vito yang dulu pernah berkerjasama dalam sebuah proyek band untuk bergabung. Oh ya, nama THE YERVS sendiri merupakan singkatan nama para personelnya, yaitu Yudis, Echwan, Roffy dan Vito. (aug/MK02)

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts