Dalam masa pandemi, salah satu hal tepat untuk dilakukan adalah terus berkarya, dan tidak membiarkan diri terjebak keputusasaan. Seperti yang digalakkan trio ini. Selain untuk bersenang-senang, mereka juga sangat menikmati proses kreatifnya. Melanjutkan proses jamming yang sempat dilakukan sebelum masa pandemi, XXX Impact lalu mengembangkannya di tengah masa pandemi, khususnya dalam penulisan lirik, pemilihan sound hingga eksekusi rekaman. Hasilnya, sebuah single enerjik bertajuk “Blow Em Up” telah dilantangkan sejak 9 Juli 2021 lalu.
XXX Impact sendiri merupakan sebuah band yang awal mulanya dibentuk pada 2014 lalu hanya sebagai wadah untuk menyalurkan kegemaran dua personel St. Loco, yakni Beery Manoch a.k.a. Bee (vokal) dan Webster Manuhutu (dram) serta Daniel Ardhy a.k.a. DJ Slide dari 7 Kurcaci dalam meng-cover lagu-lagu milik band favorit mereka seperti Limb Bizkit, Rage Against The Machine, Korn dan sejenisnya.
Jadi bisa dibilang, “Blow Em Up” adalah terjemahan dari ide-ide terpendam para personel XXX Impact yang tidak tersalurkan di band masing-masing. Hasrat itulah yang mengalir di proyek ini.
“Kebetulan karena kami sama-sama menyukai nuansa agresivitas groove dari sound band-band nu metal seperti Limp Bizkit, Korn dan juga menikmati sound upbeat elektronik dari grup seperti Prodigy atau The Chemical Brothers. Jadi mungkin hal-hal seperti itu menyatukan vibe dan membentuk chemistry kami,” ujar Bee kepada MUSIKERAS, mengurai latar belakang kolaborasi XXX Impact.
.
.
Namun demikian, baik Bee, Webster maupun Daniel tidak ingin mematok genre XXX Impact harus berada dalam kategori apa atau arahnya harus ke mana. Tapi jika harus merangkai defenisi, maka menurut Bee, konsep musikalitas yang mereka terapkan di single “Blow Em Up” berada di wilayah electro rapcore atau hiprock alternative.
Penggarapan “Blow Em Up”, dimana proses rekamannya digeber selama lima hari di studio All Good Music, juga melibatkan seorang gitaris bernama Hamdy Bahasuan, dari unit metalcore Jakarta, IXIA. Walau awalnya terbentuk dari leburan ide vokal, DJ dan dram, namun seiring perjalanan waktu mereka merasa musik XXX Impact akan lebih sempurna jika diberi suntikan distorsi gitar sebagai layer dari pakem entakan groove yang telah mereka rancang. Khususnya kebutuhan saat penampilan di panggung.
“Untuk kehadiran Hamdy saat ini adalah sebagai session player utama, namun tidak menutup kemungkinan bila suatu saat nanti akan menjadi bagian inti dari band ini. Sedang kami pertimbangkan. Yang pasti dia sudah menjadi bagian dari keluarga besar XXX Impact,” cetus Bee meyakinkan.
Terbentuk pada 2014 lalu, XXX Impact sebelumnya sudah sempat meluncurkan single dan menjadi soundtrack untuk sebuah komik digital dari Tantraz Comics berjudul “Baladeva”. Tapi kali ini mereka siap menggempur dengan amunisi yang lebih segar lewat “Blow Em Up”, sebelum fokus ke karya-karya lagu berikutnya.
“Untuk saat ini kami sepakat fokus bikin lagu satu per satu dahulu. Tidak mau terlalu dikejar timeline supaya bisa lebih rileks dan tanpa beban dalam proses penggarapan lagunya. Karena bagi kami yang terpenting tujuannya adalah untuk bersenang-senang dalam menikmati proses kreatifnya.”
“Blow Em Up” kini sudah tersedia di berbagai platform musik digital seperti Spotify, Apple Music, iTunes Store, Deezer, Amazon Music dan Pandora. (mdy/MK01)