Menjelang EP, BALUM Menghadang Ego di “Lonely Coffee”

Gitaris dari unit emo rock asal Bandung, Alone At Last ini akhirnya benar-benar menemukan waktu untuk menyendiri. Memanfaatkan waktu jeda di luar kegiatan bandnya itu, Adityawarman Dwi Putra – atau yang lebih dikenal dengan sapaan Balum – berusaha merampungkan materi album mini (EP) solonya. Dan baru-baru ini, ia kembali meluncurkan lagu rilisan tunggal bertajuk “Lonely Coffee”, yang merupakan salah satu amunisi dari EP tadi.

Balum menyebut lagunya yang berformat instrumental rock berorientasi gitar tersebut sebagai peneman saat menyeruput kopi sendirian. Jadi memang dirancang sedikit lebih ‘santai’. “Gimana caranya saya punya lagu instrumental gitar yang bisa dinikmati pas kita lagi minum kopi sendirian, baik itu pas baru bangun tidur, di coffee shop, di rooftop atau di mana pun, tapi tanpa mengorbankan idealisme bermusik,” ujar Balum menjelaskan visinya.  

Dari sisi pengonsepan musik, target yang dikejar Balum diusahakan sesederhana mungkin. Berusaha melawan ego sendiri atau kecenderungannya membuat lagu yang rumit. 

“Karena saya pribadi masih punya kecenderungan buat ‘bikin ribet’ saat bikin lagu. Jadi pas proses pembuatan aransemen lagu ini, saya seperti diskusi dengan diri saya sendiri. Jadi begitu si Balum yang ‘bikin ribet’ itu muncul, langsung di-cut deh tuh,” seru Balum lagi kepada MUSIKERAS, sambil tertawa.

.

.

Band rock asal Inggris, Don Broco sedikit banyak menjadi acuan referensi Balum saat meracik komposisi “Lonely Coffee”. Khususnya pola ketukan dram mereka di album “Automatic”. Selain itu, juga ada inspirasi dari suara-suara synthesizer yang diterapkan di lagu-lagu milik penyanyi dan penulis lagu wanita Sigrid (Norwegia) dan Sia (Australia) serta mahagrup elektronik asal AS, The Black Queen. 

“Tapi khusus untuk referensi gitar, saya masih berkutat di (permainan) Steve Vai, mungkin dengan tambahan Steve Lukather, Jeff Beck dan Nick Johnston.”

Proses rekaman “Lonely Coffee” sendiri dieksekusi Balum dengan memaksimalkan fasilitas studio rumahan. Keseluruhan isian gitar ia rekam menggunakan gitar Schecter seri Reaper yang dialirkan langsung ke ampli BOSS Katana MKII. Balum juga lantas memadukannya dengan beberapa efek plug-in dari Overloud.

Setelah “Lonely Coffee” yang bakal disusul versi video musiknya, Balum bakal langsung melanjutkan lagi proses penggarapan EP yang kini sudah mencapai 60-70% dari keseluruhan produksi. Menurut gitaris yang sudah pernah merilis album solo debut pada 2015 silam, serta lagu rilisan tunggal berjudul “Anothe Next Time” pada Juli 2018 lalu ini, semua materi lagu untuk kebutuhan EP sudah siap. Sekarang tinggal mengerjakan hal-hal di luar musiknya, seperti artwork, urusan legal dan lain-lain.

Dengarkan “Lonely Coffee” via berbagai platform digital macam Spotify, iTunes, Google Play dan lapak streaming lainnya. (mdy/MK01)

1 comment
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts