BLACKTEETH Tetapkan Formasi Baru dan Segera Siapkan EP

Setelah dilibatkan di video live untuk single “Pesta di Neraka” yang diluncurkan pada Juli 2017 lalu, akhirnya gitaris Arya Novanda ditetapkan sebagai anggota permanen di unit rock ugal-ugalan asal Jakarta, Blackteeth. Sementara di posisi dram, dua personel Blackteeth yang tersisa, yaitu vokalis Said Satriyo dan bassis Jerremia L. Gaol (Jerry) merekrut Morris Orah, dramer yang pernah tergabung di The Hydrant dan Daddy And The Hot Tea.

Kedua personel baru tersebut menghuni Blackteeth untuk mengisi kekosongan, setelah gitaris dan dramer sebelumnya, Coki Bollemeyer dan Eno Gitara memutuskan mengundurkan diri pada awal Juni 2017 lalu.

Lewat siaran pers yang disebarkan ke media, Satriyo menjelaskan alasannya kenapa akhirnya menetapkan Arya untuk menjadi personel permanen di Blackteeth. “Gue kenal sama Arya karena dikenalin oleh Rey Marshall waktu gue kolaborasi sama KPR (Kelompok Penerbang Roket) tahun lalu. Pas kemaren Blackteeth tinggal berdua, gue stalking Instagram-nya dan langsung naksir. Buat gue, Arya nih termasuk anak ajaib. Kami coba jamming dan ternyata cocok, jadi ya lanjut aja.”

Masalah kecocokan juga menjadi alasan utama perekrutan Morris Orah, yang tak lain merupakan sahabat lama Jerry. “Dulu gue pernah punya proyek bareng Morris. Gue yakin pasti langsung nyambung sama Satriyo dan terbukti bener. Kita nongkrong bareng dan emang langsung cocok,” ungkap Jerry mempertegas.

Arya Novanda sendiri merupakan musisi blues yang mempunyai solo proyek atas namanya sendiri. Sedangkan Morris Orah, selain pernah bergabung di The Hydrant dan Daddy And The Hot Tea, jasa permainan dramnya juga sempat dilibatkan di Temper Trap dan Andra and The Backbone. Saat ini, Blackteeth tengah mempersiapkan album mini untuk didengarkan kepada publik.

Kasak-kusuk kelahiran Blackteeth dimulai oleh Said Satriyo ketika mengunggah lagu-lagu ciptaannya di SoundCloud pada 2013 lalu. Karena tidak ingin dikenal sebagai musisi solo, maka konsep awal sebagai one-man project pun bergeser menjadi band. Satriyo lalu mengajak Coki Bollemeyer (NTRL/Sunyotok), bassis Jerremia L. Gaol (Sunyotok) dan dramer Eno Gitara (NTRL) untuk bergabung pada awal Januari 2014 dan memilih Blackteeth sebagai nama band. Pada September 2014, Blackteeth merilis album perdananya yang didistribusikan oleh Demajors, yang diperkenalkan lewat single “Bodo Amat” yang sangat mewakili karakter musik Blackteeth yang ugal-ugalan dan tanpa basa-basi. Album ini lumayan menuai kontroversi karena lirik-liriknya yang sangat vulgar dan tanpa sensor.  Album keduanya, “Bleki” dirilis akhir 2016 lalu via label Demajors sebagai distributor, antara lain memuat single “Anjing Kantor”, “Setan”, “Pengecut” dan “Pesta di Neraka”. Format digital keseluruhan album tersebut bisa dibeli di berbagai portal digital seperti iTunes, Spotify, Deezer, Joox serta layanan music streaming lainnya.

Kredit foto: Robbie Suharlim

.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts