Hari Ini, 25 Tahun SEURIEUS, dan Bertekad Bangkit Lagi

Masih ingat Seurieus? Band hard rock ini dulu pernah mengharu-biru panggung rock tanah Air lewat single “Rocker Juga Manusia”. Tepatnya pada 2005 silam. Sejak itu, karir mereka sempat menggelinding selama lebih dari tujuh tahun dan menghasilkan lima album studio. Namun usai merilis album “V” pada 2012, perlahan sepak-terjang Seurieus meredup, dan satu per satu personelnya mengundurkan diri.

Namun hari ini, tepat di ulang tahun ke-25 perjalanan karir Seurieus, percikan semangat dari tiga personel asli yang tersisa, yakni Ramah “Kokow” Handoko (gitar), Erwin “Hayam” Yulista (dram), Mulki Nazmulhakim (bass) serta vokalis Deni Boym Iskandar mendadak terpicu. Mereka berempat bangkit dan mencoba mengumpulkan energi lagi untuk kembali menggeliat. Sebuah aksi panggung kejutan kini sedang mereka godok untuk merayakannya.

Ya, 19 Oktober memang menandai awal lahirnya Seurieus. Menurut Kokow yang dihubungi MUSIKERAS, pada tanggal itulah Seurieus pertama kali tampil di depan umum, manggung di acara pentas seni SMA Taruna Bakti Bandung pada 1994 silam. “Ditambah pula, kami punya tanggal yang kami daulat jadi lagu, yaitu ‘Bandung 19 Oktober’, yang sekaligus tanggal pertama kami secara spontan tampil di pensi itu.”

Selain pemanfaatan momentum, rasa kangen satu sama lain juga menjadi pemicu untuk kembali berkumpul dan berkarya. Walaupun sebenarnya, selama ini tawaran untuk manggung sering menghampiri. “Kadang kami nggak siap, ya harus dilepas. Tapi dengan berjalannya waktu, rasa kangen itu cukup membuat energi yang bisa mengumpulkan semua. Dimulai di (aplikasi chat) Whatsapp Group (WAG) yang berisi kami berempat saja. Mulki ngajak latihan, setelah sekian lama WAG itu benar-benar minim percakapan karena kesibukan masing-masing. Sejak saat itu, WAG kembali hangat. Mulki dateng ke Jakarta, ketawa-ketiwi, ngegenjrengan di studio, acak-acakan mainnya, tapi energinya dapet banget, energi yang kami semua tau. Kangen banget energi itu,” ungkap Koko panjang lebar.

Walau memutuskan berkumpul kembali, para personel Seurieus tak ingin terburu-buru menandaskan rencana-rencana yang muluk. Termasuk untuk rekaman misalnya. Sejauh ini, mereka hanya ingin menjaga momentum energi yang mereka dapatkan saat ini bisa bertahan lama.

“Tantangannya yang paling utama adalah bisa ngejaga energi yang udah lumayan bagus di beberapa minggu ini. Kami berharap hal-hal yang positif sih. Untuk (rekaman) single, kayaknya bisa aja dilakukan dengan energi yang ada sekarang, tapi kami lebih fokus ngejaga energi ini dulu. Toh, kalau ada tawaran main, syarat kami lumayan ketat. Misalnya, harus di akhir pekan, dan nggak bisa dadakan. Tapi ya semua bisa dibicarakan kok… hahaha!”

Seurieus sendiri dibentuk oleh sekumpulan mahasiswa Seni Rupa ITB (Institut Teknologi Bandung) yang menyalurkan kebosanan akan kegiatan perkuliahan lewat bermusik. Formasi awalnya digagas oleh Koko, Hayam, Mulki, Dinar “Deenar” Hidayat (gitar), Dian Dipa “Candil” Chandra (vokal) dan Ezard “Ezzie” Yuliando (kibord). Mereka inilah yang berhasil menelurkan album “Rocks Bang-Get” (2003), “Rocker Juga Manusia” (2005), “Heart Rock” (2006) dan “Serdadu Rock“ (2008). Sayangnya pada 2009, Candil dan Ezzie memutuskan hengkang dari Seurieus. Pihak band lantas merekrut Boym untuk menggantikan Candil, sementara posisi kibord dibiarkan kosong. Formasi ini lantas berhasil merilis album bertajuk “V”.

Namun tak lama setelahnya, kendala kembali menghadang. Deenar juga angkat kaki dari formasi Seurieus, sehingga menyisakan kebingungan di internal band. “Sejak saat itu, kekuatan harus kami bangun lagi, dari yang sudah mau bangkit dari ketersungkuran, tersungkur lagi,” seru Kokow menyesali.

Jatuh terakhir itu, lanjut Kokow lagi, agak berat untuk dibangkitkan lagi. Sehingga ibarat serdadu yang hampir kehabisan tenaga, Seurieus kembali menghadapi ketidakpastian. “Dana habis, basecamp habis kontrak, nggak punya tempat ngumpul, butuh adaptasi yang luar biasa energinya. Akhirnya, sejalan waktu, setiap personel mengembangkan potensi pribadinya, Mulki fokus membangun pabrik tas, Hayam fokus di studio yang sempet digarap bareng Dinar, gue ngajar. Tinggal Boym yang agak bingung. Walau akhirnya, gue dan Boym sempet jalan berdua, ngeluarin single yang dibantu bassis Beben (T-Five), dramer Pasha, dan tambahan kibordis Gatot Kies. Single berjudul ‘Untuk Sang Legenda’ sempet mengudara serentak se-Indonesia. Tapi, tawaran manggung yang bikin kewalahan, karena selalu nyari additional bass dan dram, dan butuh latihan. Energinya gede banget. Akhirnya ya terseok dan vakum lagi.”

Ya, semoga momentum 19 Oktober 2019 ini kembali menjadi suntikan semangat yang tidak padam. Kita tunggu gebrakan Seurieus berikutnya! (mdy/MK01)

Artwork oleh: @harimerdeka

.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
watch people die
Read More

WATCH PEOPLE DIE: Mincecore yang Anarkis

Tiga musisi pemberani, Watch People Die mencaci maki para parasit sosial lewat album mini (EP) terbaru “Mincing The Faces Of Social Parasites”.