Setelah tertunda beberapa bulan lantaran sergahan pandemi Covid-19, akhirnya unit metal asal Pamulang, Tangerang Selatan ini menabuh genderang perang untuk kembali beraksi di skena musik cadas Tanah Air. Sebuah single baru sebagai pembuka bertajuk “Rintih Mengemis” telah digaungkan via kanal YouTube resmi mereka, plus layanan digital music streaming lainnya. Dan pada Januari 2021 mendatang, giliran album barunya yang berjudul “Labirin” bakal diletupkan via label Lawless Records dengan konsep kebisingan yang fresh.
“Boleh dibilang, album ‘Labirin’ merupakan kejutan,” cetus Carnivored kepada MUSIKERAS, percaya diri.
Mereka, memutuskan bermain di ranah yang berbeda dibanding dua album sebelumnya, yakni “Revival” (2012) dan “No Truth Found” (2014). Bahkan jauh lebih sederhana. Kali ini kuartet Ray Syarif (gitar), Ronald Alexander (vokal), Welby Cahyadi (bass) dan Oces Rachmat (dram) mengaku mencoba meminimalis terapan blast beat pada dram, lalu vokal menjadi lebih bernyanyi dan tidak serapat album sebelumnya. Tempo lebih dinamis, tapi tetap groovy, catchy, gelap, progresif dan heavy!
“Lirik lagu juga lebih banyak ditulis dalam bahasa Indonesia, sementara dua album sebelumnya seluruh lirik ditulis dengan bahasa Inggris. (Tapi) Secara referensi tidak jauh berbeda dibanding album sebelumnya, kami masih mendengarkan band-band yang sama, seperti Misery Index, Opeth, Gojira, Decapitated, Meshuggah, Tool dan sejenisnya.”
Sebenarnya, beberapa lagu dan lirik di album “Labirin” sudah mulai digarap sejak 2015 lalu, tidak lama setelah Carnivored merilis album kedua. Lagi-lagi, proses penggarapan meterinya sedikit berbeda dibandingkan dua album sebelumnya. Setelah riff gitar dibuat, mereka tidak langsung membawanya ke studio untuk digarap bersama, melainkan terlebih dahulu dibuatkan panduan dalam format software rekaman Midi secara minimalis untuk gitar, dram dan vokal.
“Setelah semua guide lagu dibuat, sekitar sebulan sebelum rekaman, kami mulai rutin latihan di studio sebagai persiapan rekaman dan juga untuk mendapatkan feel dari lagu-lagu tersebut.”
Proses rekaman “Labirin” dieksekusi sejak Oktober hingga Desember 2019 di Venom Music Studio. Termasuk proses pemolesan mixing dan mastering. Lalu, salah satu kejutan menarik yang dipersembahkan Carnivored di “Labirin” adalah adanya keterlibatan beberapa musisi tamu. Mereka adalah vokalis Anggi Ariadi (Revenge The Fate) dan Vicky Mono (Burgerkill) serta gitaris Stevi Item (Deadsquad). Ketiganya dipilih berdasarkan kebutuhan khusus di komposisi lagu-lagunya.
“Yup, sangat berkaitan dengan kebutuhan lagu, dalam hal ini nuansa dan style dari beberapa subgenre metal yang ada. Kami ingin sosok yang mengisi lagu tersebut adalah sosok yang kuat dari nuansa dan style tersebut. Lagu-lagu di ‘Labirin’ sangat variatif. Ada lagu yang bernuansa deathcore dan kami mengajak Anggi Ariadi untuk mengisinya. Ada lagu yang bernuansa metalcore dan kami mengajak Vicky Mono. Kami punya lagu instrumental yang sangat menonjolkan gitar, maka kami mengajak Stevi Item untuk mengisi salah satu lead di lagu tersebut. Juga ada violinist Tara Adia turut mengisi part biola di lagu instrumental tersebut.”
Pada 28 Januari 2021 mendatang, selain merilis album “Labirin”, Carnivored yang telah malang-melintang di skena ‘bawah tanah’ sejak akhir 2006 silam juga bakal sekaligus meluncurkan single kedua bertitel “Industrial Casualties” dalam format video musik. Lagu tersebut merupakan hasil kolaborasi Carnivored dengan WATCHDOC, dan menghadirkan raungan vokal Anggi Ariadi. (mdy/MK01)
.