Adalah gitaris Niko Bramoyo a.k.a Komik yang berinisiatif membentuk unit hardcore asal Sidoarjo, Jawa Timur ini pada 1997 silam. Pemicunya adalah kejenuhannya terhadap kultur masyarakat di kampung halamannya itu yang masih konservatif serta perkembangan musik yang lamban dan cenderung seragam. Tak disangka, nafas Nakedbrain rupanya cukup panjang dan bahkan telah memasuki usia ke-25 tahun ini. Walau dalam perjalanannya kerap terjadi pergantian formasi.
Kini, dengan formasi yang juga digerakkan oleh Jeqo Ramadhan (gitar), Iwan (gitar), Adimatus Lukmanul Vikry aka Dimas (vokal) dan Fungki Irawan aka Brandy (dram), Nakedbrain bangkit lagi dan bertekad menyegarkan konsep musikalnya lewat lagu tunggal terbaru berjudul “Murka”. Sebelumnya, mereka telah melahirkan album mini (EP) “Sound Of Distortion” pada 2003 silam serta beberapa lagu lepas bertajuk “Lost” (2012) dan “Kill The Tempo” yang menghadirkan kontribusi dari mendiang Joe dari Point Blank (2014).
“Murka” sendiri dipilih sebagai lagu pertama sekaligus pembuka menuju perilisan album penuh Nakedbrain yang rencananya bakal diluncurkan pada pertengahan tahun ini. Sebuah karya rekaman yang sarat amarah dan rasa muak akan penyimpangan norma-norma sosial. “Sering kita dapati bahwa penyimpangan norma-norma sosial terbentur oleh kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang terkesan bodoh, sekaligus para petinggi negara yang mengingkari kebenaran demi sebuah kepentingan,” koar pihak band mengenai konten lirik “Murka”.
.
.
Untuk musiknya sendiri, momen istimewa Nakedbrain ini dijadikan pijakan untuk terlahir kembali, menjajaki era baru dan melebarkan eksistensi seluas mungkin bersama dengan karya-karya terbaru yang lebih liar dan tentunya berbeda dari materi-materi sebelumnya.
“Liar dan berbeda yang kami maksud yaitu pemilihan sound yang lebih modern dan mengikuti zaman, dan tentunya lebih detail dan heavy. Lalu, kami juga tidak hanya terpatri pada satu genre, seperti hardcore saja. Referensi musik dari masing-masing personel selalu berubah dari tahun ke tahun, dan gabungnya personel baru juga turut memberi pengaruh dalam musikalitas Nakedbrain saat ini. Maka dari itu, tidak heran jika materi-materi terbaru kami kadang terdengar berbeda dibanding kami sebelumnya, dan range aransemen pun lebih luas dan dinamis,” urai Nakedbrain lagi kepada MUSIKERAS, menajamkan visi musikalnya.
Lebih jauh, Nakedbrain juga menerangkan terapan konsepnya, dimana sentuhan hardcore new-school di “Murka” banyak terpengaruh dari pejuang-pejuang hardcore dunia macam Ryker’s, Hatebreed hingga Vision of Disorder. “Lalu, sentuhan heavy metal di bagian solo gitar terpengaruh band-band seperti Metalica dan Slayer, dan di akhir lagu kami juga memberi sentuhan break down modern yang terinspirasi band-band (masa kini) seperti Lamb of God dan While She Sleep.”
“Murka” dan materi lain di album baru dikerjakan Nakedbrain selama lebih dari empat bulan, mulai dari proses workshop hingga rekaman yang dilakukan di studio Blackdog Records. Mereka banyak melakukan revisi untuk menjaga kualitas sound dengan mencoba beberapa sampling serta mengulang pemolesan mastering beberapa kali. Lalu selain dari eksekusi musikal, Nakedbrain juga menghadapi tantangan lain dalam penggarapan lagu “Murka”, dimana pada tengah lagu ada isian orasi yang memerlukan beberapa kali revisi.
Sejauh ini, penggodokan produksi album debut Nakedbrain keseluruhan sudah memasuki tahap akhir, yaitu sesi mixing dan mastering, sekaligus penambahan satu lagu lagi yang direncanakan bakal dikolaborasikan dengan vokalis terdahulu Nakedbrain. (mdy/MK01)
1 comment