Lama tidak terdengar beritanya, akhirnya band rock berhawa pop punk dan emo asal Jakarta ini kembali bergolak. Masa kritis ‘mati suri’ berhasil dilewati fRIENDS oF mINE (FOM) dengan melepas karya rekaman rilisan tunggal terbaru bertajuk “Aku Bisa”.
Berawal dari keinginan vokalis sekaligus pembetot bassnya, Mario Sulaksono – atau yang lebih akrab dipanggil MarioFOM – untuk menghidupkan kembali FOM, band yang menjadi rumahnya selama bertahun-tahun. Ia lantas merangkul dramer Fadly ‘Kidal’ Faizal (eks BitterBallen) serta gitaris Sigit Arianto Harbani (eks MissUniverse). Dari situ, mulailah ketiganya melebur ide-ide segar di studio. Dengan formasi yang cukup signifikan berbeda dari formasi awal, FOM menyuguhkan nuansa baru dalam musiknya, tanpa harus keluar dari ciri dan warnanya sendiri.
Sebelumnya, pada Maret 2022 lalu, Mario sudah merintis kebangkitan FOM dengan melepas lagu rilisan tunggal solo berjudul “Agar Kau Perduli”, dimana ia berkolaborasi dengan Fadly Kidal.
Walau sempat tertidur dalam waktu yang cukup lama, namun benang merah musikal yang dipersembahkan FOM di “Aku Bisa” tetap kental terpatri di karya barunya tersebut. “Masih selalu ada unsur-unsur rock, pop punk, emo-nya. Jadi untuk perbedaan dengan karya-karya di album sebelumnya tidak terlalu signifikan. Tapi yang jelas, ada pendewasaan di pembuatan musik dan ide-ide dalam konsep dan lirik. Contohnya untuk single ‘Aku Bisa’ ini, kami mengangkat kampanye ‘anti bullying’ yang kerap terjadi di masyarakat,” papar Mario kepada MUSIKERAS, mencoba meyakinkan.
.
.
Mario, Sigit dan Fadly Kidal menggarap “Aku Bisa” selama kurang lebih dua bulan, mulai dari proses pembuatan lagu sampai ke eksekusi rekaman yang dilakukan di Jejak Digital Studio. Termasuk di dalamnya pembuatan lagu di studio, tahapan revisi hingga proses mixing dan mastering.
“Untuk proses kreatif-nya sendiri, biasanya ‘kerangka lagu’ dan lirik sudah siap. Materi setengah jadi dibawa oleh Mario ke studio, kemudian sama-sama kami poles.”
Seperti sudah disinggung di atas, musik FOM tidak terlalu mengalami pergeseran, dan para personelnya menegaskan referensi yang mereka dengarkan pun masih berkisar pada selera awal mereka. Di antaranya dari band-band seperti Starting Line, New Found Glory, Lagwagon, Ramones, NOFX, Alkaline Trio, Blink-182, Taking Back Sunday hingga Matchbook Romance.
Sejak terbentuk pada 2003 silam, FOM sudah menghasilkan dua album penuh, yakni “Our Times” (2005 – Surgery Records) serta “self-titled” (2013 – Fast Youth Records) plus beberapa lagu rilisan tunggal yang terserak di berbagai kompilasi di skena Jakarta. Di antaranya lagu “Empty Room” di kompilasi Provoke, lalu “Dalam Tenang” di kompilasi “Anthem of Tomorrow”, “Some Call Friend” di “No Fans But Friends” dan “Save The Glock” di “Crushing the Boundaries”.
Usai perilisan “Aku Bisa”, FOM merencanankan akan melepas satu atau dua lagu baru lagi, sebelum mengalihkan fokus untuk menggodok album mini (EP) atau album penuh. (aug/MK02)
.
.