Empat musisi yang datang dari kota yang berbeda-beda, bersatu untuk membentuk sebuah band baru bernama Lumos, yang mengatasnamakan kecintaan terhadap musik keras. Vokalis dan bassisnya, Alfian GP dan Firman Adi berasal dari Sidoarjo, lalu dramer S. Hariadi dari Mojokerto, sementara gitaris Elang Erl dari Jombang. Mereka dipertemukan dalam satu lingkup pertemanan yang sama-sama menyukai dan mengonsumsi musik-musik berpaham distortif.
Awalnya, Lumos yang baru terbentuk tahun ini sekadar mengulik lagu-lagu, sambil mencoba membuat lagu ciptaan sendiri. “Lalu saat lagunya telah jadi dan dengan materi yang kami rasa masuk semua, lalu timbul (kesimpulan), kayaknya lagu itu mewakili kami banget. Nah, dari situ kami jadi makin terpacu untuk membuat karya lagi,” tutur Lumos kepada MUSIKERAS, mengungkap proses kreatif mereka dalam berkarya.
Akhirnya, pada November 2022, para personel Lumos berhasil melahirkan sebuah lagu rilisan tunggal debut bertajuk “Cursed”, dimana mereka menggeber semangat hardcore, dengan suntikan elemen metalcore plus nuansa yang cenderung gelap.
.
.
“Menurut kami, (lagu) ini lebih ke perpaduan musik dark yang hitam, tetapi kami balut dengan musik ber-genre hardcore dengan sentuhan metalcore. Di sini kami memberikan beberapa part kegelapan, dengan (isian) breakdown yang kami buat lebih kuat. Istilahnya kami menyebutnya deep breakdown, dan ditambah dengan unsur metal modern, membuat single ini terasa sempurna,” ulas Lumos yang mengaku sedikit banyak menyerap referensi dari band-band beringas dunia seperti Alpha Wolf, Landmvrk, Teeth serta pejuang lokal macam Strangers dan Fraud.
Penggodokan “Cursed” dieksekusi Lumos di Rezroll Record, Surabaya. Tapi sebetulnya, materi lagu tersebut dibuat hanya dalam kurun waktu dua minggu. Selain “Cursed”, kini Lumos juga telah merencanakan membuat karya lagu baru lagi, dan kali ini mau dibuat jauh lebih gelap lagi.
“Tapi tetap sesuai dengan khas kami, hardcore dengan balutan metalcore, yang ditambah unsur kegelapan. Tapi akan kami bikin lebih gahar.”
“Cursed” telah dimuntahkan secara independen via berbagai paltform digital, seperti Spotify, Apple Music, Amazon Music, Tidal, Deezer dan YouTube, sebagai langkah awal Lumos untuk membuka pintu kreativitas mereka di skena metal. (aug/MK02)
.
.
Terima kasih banyak telah memuat karya kami, semoga media musikeras akan selalu berkembang pesat dan menyajikan informasi menarik seputar dunia musik. Khusunya tanah air
Siap. Sukses juga buat Lumos, semoga panjang umur!