Album mini (EP) perdana dari unit cadas asal kota kecil di Cipanas, Jawa Barat ini akhirnya terlampiaskan secara maksimal pada 23 Maret 2023 lalu. Di karya rekaman bertajuk “Life Cycles” tersebut, Rosehearts memberondongkan lima butir peluru tajam yang siap membuat telinga para pendengarnya meregang akibat entakan gemuruh distorsi dan melodi khas hardcore/melodic.
“Life Cycles” yang memuat komposisi “Still Revolves Around Sadness and Storm” (Intro), “Resist”, “Remorse”, “Collide” dan “Conclusion” tersebut memiliki arti bahwa kehidupan akan selalu berputar pada porosnya. Di EP ini, Rosehearts merangkum rasa sedih, penyesalan, kecewa, amarah bahkan sumpah serapah, dimana semua lirik di dalamnya mereka tulis bersama dari segala pengalaman dan perjalanan hidup yang mereka lewati selama ini.
“Musik yang kami mainkan terkadang ‘sendu’, terkadang penuh ‘amarah’, karena tiap personel memiliki selera musik yang berbeda namun kami berusaha menyatukan empat kepala menjadi satu dalam band ini,” seru pihak Rosehearts kepada MUSIKERAS, menyimpulkan konsep musiknya.
Penggodokan EP perdana itu sendiri dimulai oleh Arief Sugih (vokal), Adi Surya Pangestu (gitar), Rendianto (bass) dan Yunus Sopian (dram) sejak awal September 2022, dan rampung pada pertengahan Maret 2023. Prosesnya dibantu oleh segenap rekan Rosehearts yang berada di bawah naungan Aliansi Records Cipanas, Cianjur. Antara lain oleh Paris ‘Revive’ dan Adam Avel ‘Revive’ dari Aliansi Records, yang juga memegang peranan sebagai produser dan menangani urusan teknis rekaman, hingga ke pemolesan mixing dan mastering.
.
.
“Proses kreatif cukup lancar, dari kuartal 4 tahun 2022 yang direkam di home studio recording Aliansi Records. Walau pun perilisan agak tertunda, yang awalnya direncanakan akhir 2022, dikarenakan kesibukan masing-masing personel. Dalam proses rekaman, Alhamdulillah tidak ada kesulitan spesifik. Semuanya lancar… cuz we put all our hearts into it. Jadi kami benar-benar menikmati proses rekaman debut EP kami ini.”
O ya, dalam menjalani proses peracikan komposisi serta aransemen lagu-lagu di “Life Cycles”, Rosehearts sedikit banyak menyerap berbagai referensi, antara lain dari band-band luar macam Being as an Ocean (AS), Heart in Hand (Inggris) hingga Counterparts dan Comeback Kid (Kanada).
Rosehearts sendiri terbentuk dari sekumpulan anak muda dalam sebuah komunitas di satu kota kecil, Cipanas. Mereka resmi terbentuk pada 2016 silam, dan langsung mematok paham musiknya di jalur hardcore dengan sentuhan modern. Di tahun yang sama, mereka sempat merilis demo pertama berjudul “Opium” yang diedarkan secara independen melalui situs Bandcamp. Setelah sempat vakum beberapa tahun, akhirnya dengan formasi terkini mereka menyatukan kekuatan musikalnya dan menghasilkan EP “Life Cycles”. (aug/MK02)
.
.
1 comment