C.P.G: “Kami Utamakan Kecepatan dan Intensitas!”

Lewat sebuah album bertajuk “Recycle Brain”, C.P.G melesatkan peluru yang sarat geberan grindcore/punk dan muntahan lirik yang panas.
c.p.g

C.P.G baru saja meluncurkan album debutnya yang bertajuk “Recycle Brain”. Karya rekaman ini beramunisikan 11 trek sarat energi dan amukan yang memadukan kecepatan grindcore, riff agresif, serta elemen dan nuansa gelap dari Scandinavian crust punk.

Unit grindcore/punk asal Surabaya, Jawa Timur yang terbentuk sejak awal 2022 lalu ini merampungkan album tersebut setelah menjalani “Weekend Tour – Recycle Brain” di sepanjang kawasan Jawa Tengah, Jawa Barat hingga sekitaran Jawa Timur.

Di sekujur “Recycle Brain”, vokalis dan gitaris Simon Binter Yoseph, bassis dan vokalis Muhammad Firdaus Putra Ardana (Ardan) dan dramer Abdul Muiz (Mvis) mengedepankan tema perlawanan di liriknya.

Sarat bermuatan isu sosial serta semangat DIY (do it yourself) yang khas dan ethos punk yang mengalir dalam urat nadi C.P.G.

“Musik adalah senjata kami, dan ‘Recycle Brain’ adalah peluru yang kami tembakkan kepada dunia,” seru Simon, lantang. “Kami ingin pendengar tidak hanya headbang, tapi juga berpikir, bergerak, dan bertindak!”

Proses kreatif dan produksi rekaman “Recycle Brain” sendiri berlangsung selama hampir tiga bulan. Termasuk tahapan mixing dan mastering. Keseluruhan amunisinya direkam di Texas Sicklab, yang dipandu oleh Indra ‘Komeng’ Cahya.

SEbagai sosok yang sudah sangat mereka kenal, bekerja sama dengan Komeng membuat urusan teknis produksi rekaman berjalan dengan sangat lancar.

“Komeng sudah tahu seperti apa yang kami mau, jadi semua berjalan dengan lancar. Untuk sound, kita mencari sound yang cenderung modern tapi masih dalam balutan sound-sound berandalan ala Swedish grindcore,” tutur pihak C.P.G kepada MUSIKERAS, menegaskan.

Lebih jauh, dari segi musikal, mereka mendeskripsikan konsep grindcore/punk yang diterapkan di album “Recycle Brain” sangat berciri. Terlihat jelas dari geberan musiknya yang cepat, kasar, dan penuh luapan energi.

“Pada umumnya, kami mengutamakan kecepatan dan intensitas, dengan riff gitar yang pendek dan repetitif, tempo yang sangat cepat, serta vokal yang sering kali mengarah pada scream dan growl, menciptakan suasana yang bising dan penuh pemberontakan!” 

Konsep tersebut, lanjut mereka lagi, mereka padukan dengan lirik yang menggambarkan ketidakpuasan terhadap sosial, politik, atau realita yang sering terjadi di masyarakat sekitar kita. 

c.p.g

Para personel C.P.G menegaskan, jika dibandingkan dengan band-band sejenis, bisa dibilang mereka terlihat berbeda lantaran cukup banyak menyuntikkan elemen tertentu, dengan pendekatan musikal yang inovatif.

“Walaupun menggunakan elemen khas grindcore/punk, kami mungkin memadukan berbagai musik dengan memasukkan groove ala ala stoner, perubahan tempo mendalam, atau bahkan memasukkan unsur musik lain yang jarang ditemukan dalam band sejenis.”

Sementara dari sisi grindcore/punk, C.P.G mengakui banyak menyerap pengaruh serta referensi dari band-band AS/Kanada dan Eropa macam Mass Grave, Rotten Sound, P.L.F., Discharge, Feastem dan Ground.

Komposisi inovatif yang berusaha dibuat tidak biasa-biasa saja, tentu saja mendatangkan sejumlah tantangan dalam mengeksekusi komposisi serta aransemennya. Secara spesifik, mereka menyebut salah satunya adalah trek 11 yang berjudul “Prioritas Tuhan Baru”.

Lagu ini, terpaksa harus dibongkar ulang setelah rampung 100%. Pasalnya, saat melakukan rekamannya, rupanya hasilnya masih terdengar kurang memuskan. Akhirnya, mereka pun memutuskan untuk menghapus beberapa bagian yang dirasakan tidak cocok dan menambahkannya dengan sedikit bagian untuk menyambung dan menata ulang notasinya.

“Ini yang membuat kami agak kewalahan. Tapi setelah semua rangkaian part sudah tertata, di situlah puncak klimaks yang kami inginkan. Akhirnya lagu ini menjadi salah satu track favorit kami di album, dengan kemasan cepat dan beringas!”

Selain diedarkan dalam kemasan fisik cakram putar (CD), “Recycle Brain” juga tersedia di berbagai gerai digital. Bagi yang ingin mendapatkan edisi fisiknya, album C.P.G itu juga dapat dibeli melalui situs resmi mereka, atau saat tampil di berbagai gigs mendatang.

Sebelum merilis “Recycle Brain”, C.P.G sudah memperdengarkan beberapa rilisan tunggal pada 2022 lalu, yaitu “Teori Individualisme”, “Hitam Putih” dan “Sound Of Resistance”. (mdy/MK01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts